FAJAR, MAKASSAR – Ketua Relawan Prabowo-Gibran Sulsel, Syarifuddin Daeng Punna (Sadap) menjalani proses pemeriksaan mengenai dugaan praktik money politic, di Polrestabes Makassar, Minggu, 10 Maret 2024.
Dia mengaku, empat jam lebih para penyidik mencecar pertanyaan berunut. Ada sekitar 20 pertanyaan lebih yang dialamatkan kepadanya mengenai kasus yang menyeretnya.
”Sekitar 4 jam lebih, ada 20-an pertanyaan yang dikeluarkan penyidik. Tapi rata-rata sama dengan pertanyaan di Bawaslu,” ujarnya kepada awak media, pasca pemeriksaan.
Lebih lanjut dia mengatakan, dirinya siap bertanggung jawab dan pasang badan mengenai kasus yang menimpanya ini. Dia tidak mau menyeret pihak lain, bahkan tidak membentuk tim hukum.
”Tidak ada tim hukum. Saya akan hadapi dan bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan. Apalagi saya memang tidak melakukan politik uang,” ungkapnya.
Diketahui, Caleg DPR RI Dapil Sulsel 1 dari Partai Demokrat itu dilaporkan atas dugaan money politic. Itu bermula dari video bagi-bagi uang yang dia lakukan, dengan mengenakan kostum paslon Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Dia mengaku, kostum itu dikenakan karena dia baru saja memimpin rapat di posko Gibran Center. Mengingat, dia adalah ketua tim penasihan Gibran Center untuk Kawasan Indonesia Timur (KTI).
”Saya diundang sama komunitas pengamen, itu saya dari pimpin rapat di Posko Gibran Center. Sampai di sana, ternyata pedagang juga datang berkumpul, saya mintalah anggota ambilkan uang di mobil. Jadi tujuannya sedekah, saweran saja, bukan money politic,” kata dia.
