English English Indonesian Indonesian
oleh

Pengetahuan Saham Masih Rendah di Sulsel, Perlu Edukasi Aktif

MAKASSAR, FAJAR — Literasi terkait kinerja investasi pasar saham mesti terus digenjot. Sebab, hingga saat ini trenya masih tergolong rendah.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulselbar Darwisman mengatakan berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa rata-rata tingkat literasi keuangan masyarakat di wilayah Sulawesi sebesar 36,88 persen.

Sementara tingkat inklusi keuangan masyarakat Sulawesi sebesar 88,57 persen. “Adapun dari angka tersebut tingkat literasi terkait pasar modal baru sebesar 4,11 persen dan Inklusi sebesar 4,92 persen, maknya itu perlu untuk terus dipacu lagi,” tuturnya, kemarin.

Sampai saat ini stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia masih terjaga dan resilien. Lalu sentimen pasar modal di Indonesia dilihat dari dua sisi, yakni global dan domestik.

Dari sisi global, beberapa faktor yang memengaruhi, yaitu resiliensi ekonomi Amerika Serikat meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed selaku Bank Sentral AS cenderung lebih lunak. Namun, sikap dari The Fed mengisyaratkan pengetatan kebijakan moneter berupa kenaikan suku bunga.

Jadi memang suku bunga di Amerika masih tinggi. “Sehingga ini memberikan daya tarik yang besar termasuk seluruh pasar modal di negara-negara energi market, termasuk Indonesia,” katanya.

Melihat penguatan pasar keuangan global terus terjadi, OJK memproyeksikan kinerja pasar saham Indonesia juga akan terus membaik tahun ini. Terlihat dari segi pasar saham pada Desember menguat 2,71 persen.
Net buy nonresident sebesar Rp7,67 triliun. Dari segi net sell investor nonresident Rp6,19 triliun, dan untuk nilai kapitalisasi pasar Rp11.674 triliun.

News Feed