FAJAR, MAKASSAR — Himpunan Pengusaha Interior dan Eksterior Indonesia (Hip-Intis) menekankan peningkatan eksistensi pengusaha lokal.
Ketua Dewan Pertimbangan Hip-Intis, Roy Andri Yanto menuturkan, bahwa memasuki usia satu tahun pihaknya terus berupaya agar bagaimana ekstensi pelaku usaha interior dan eksterior Sulsel bisa meningkat. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pengusaha lokal bisa meningkat.
“Kita mau memperlihatkan bagaimana pengusaha lokal bisa bersaing dengan yang ada di Jawa,” ujarnya, Jumat, 9 Februari 2024.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk sekarang pihaknya kebanyakan menjadi subkontraktor jika proyek besar dan untuk segmen kostumer yang dominan adalah segmen rumah tangga.
“Kalau proyek besar itu belum banyak kita kerja, rerata masih dihandel dari pusat,” tuturnya.
Kata dia, geliat pengusaha eksterior dan interior menjadi salah satu fokus yang terus ditingkatkan. Sebab jika pengusaha lokal mendapatkan banyak pekerjaan atau proyek, maka itu turut mendorong pergerakan ekonomi yang ada di daerah.
“Jadi kita merangkul sumber daya lokal sebanyak-banyaknya untuk dijadikan pekerja. Otomatis itu akan menggerakkan perekonomian masyarakat lokal,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, dalam menjalankan proyek pekerjaan pihaknya juga bekerja sama dengan AIDI. Di mana kerja samanya dalam hal memenuhi kebutuhan produk yang bagus.
“Jadi kita baru satu tahun, kita huga akan terus memperluas DPD yang ada sekarang itu wilayah, Luwu Raya, Bone, dan Gowa,” katanya.
Pembina Hip-Intis, Rahman Pagunai melihat bahwa yang menjadi permasalahan saat ini adalah kurang kepercayaan konsumen terhadap pelaku usaha interior dan eksterior yang ada di Makassar.
