FAJAR, MAKASSAR-PT Surya Citra Indonesia (SCI) atau Perseroda Sulawesi Selatan menargetkan kenaikan omzet tahun ini di angka 35 persen. Tentunya, dengan beberapa langkah strategis disiapkan.
Dari data PT SCI yang tercatat, omzet pada tahun 2019 hanya Rp6,5 miliar lebih. Tahun 2020 Rp12,4 miliar, tahun 2021 Rp18,8 miliar, dan tahun 2022 Rp30,3 miliar. Terbaru, pada 2023 hingga November bisa mencapai Rp41 miliar. Angka ini juga naik Rp10,7 miliar dibanding tahun sebelumnya atau sekitar 35 persen.
Direktur Utama PT SCI Rendra Darwis mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan setidaknya bisa mempertahankan kenaikan omzet tahun lalu. Yakni di antara 30-35 persen.
Ada beberapa rencana kegiatan bisnis baru yang akan digarap oleh pihaknya. Sebut saja di bidang kelistrikan, perkebunan, dan air bersih.
“Sementara kita rencanakan, kami belum bisa publish lebih banyak karena masih progres. Itu rencana yang akan berprogres, belum mulai, masih tahap persiapan untuk dimulai,” ujarnya, Rabu, 31 Januari.
Untuk saat ini, kata ia, sumber utama omzet Perseroda ialah manajemen aset Pemprov yang pengelolaannya dipisahkan. Sebut ia, seperti La Tanete Plaza dan Gedung Juang.
“Misalnya aset Perseroda Rp200 m, orang-orang berpikirnya itu dalam bentuk uang, padahal itu semua dalam bentuk aset. Tanah kah, bangunan kah, yang sebagian bermasalah. Tapi sebagian juga sudah kita utilisasi untuk dimanfaatkan,” paparnya.
Rendra menjelaskan, Pemprov membentuk BUMD harus menyertakan modal. Dalam hal ini, kata ia, terakhir kali penyertaan modal pada 2010 berupa uang tunai sekitar Rp1 m.
