FAJAR, POLMAN- Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Sulbar berhasil melakukan uji coba bibit kacang tanah. Panen perdana tembus 1,2 ton.
Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif menjelaskan, dari hasil panen sebanyak 1.200 kg itu, akan dilakukan penyortiran dan uji laboratorium di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH) Sulbar. Tujuannya mendapatkan sertifikat kelayakan, sehingga dapat menjadi benih yang dikembangkan oleh penangkar dan petani secara umum.
“Kalau kita lihat data (hasil panen) maka kami percaya masih besar peluang ekonomi bagi yang ingin berbudidaya kacang tanah,” ujar Syamsul, Selasa, 30 Januari 2024.
Berdasarkan data dari Ditjen Tanaman Pangan ada selisih yang sangat tinggi antara impor dan ekspor. Nilai ekspor lebih sedikit dibandingkan nilai impor mencapai yang mencapai 9.520.263 kg. Karenanya, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemerintah melakukan impor dari negara lain.
Kepala UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sulbar, Nasaruddin mengatakan, benih yang ditanaman itu terdiri dari 4 (empat) varietas yang merupakan benih sumber kelas Benih Dasar (BD). Varietas calon benih kacang tanah yang diproduksi terdiri dari Tasia, Katana, Bison, dan Kancil.
“Komoditi ini merupakan pengembangan pertama di usaha perbenihan kacang tanah di Sulbar,” bebernya. (wir)
