English English Indonesian Indonesian
oleh

Profesionalisme Layanan Garuda 

PODIUM : HASRULLAH

Usai menghadiri Pembahasan dan Penyamaan persepsi skema Program Pembinaan Kemahasiswaan tahun 2024,  dilaksanakan Direktur Pembebelajaran dan Kemahasiswaan Dikti, yang berlangsung di Batam, 18-19 Desember 2023, yang membahas program Kemahasiswaan, yang dihadiri pembinaan kemahasiswaan seluruh Indonesia berlangsung di Universitas Internasional Batam, keesokan harinya bergegas pulang ke kota masing-masing, termasuk sebagai penulis kembali ke Makassar via Jakarta.

Peserta yang dikuti 37 tokoh dan mentor pengelolaan kemahasiswa yang terbaik se-Indonesia, termasuk penulis sebagai Tim Pengembang KKN Kebangsaan ikut dalam program Evaluasi Kemahasiswaan yang dibuka langsung oleh Pak Sukino mewakili Dir-Kemahasiswaan Dikti.

Yang ingin disampaikan kepada pembaca Budiman adalah pengalaman penulis ketika ingin kembali dari Batam ke  Makassar, menggunakan pesawat Garuda dengan transit di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Peristiwa mengesankan ketika menaikki pesawat Garuda dengan Flight GA 157 dengan Seat 28A dari Bandara Hang Nadim Batam berangkat 17.10 tepat waktu. 

Setelah Lepas landas, kebiasaan saya adalah mengambil Laptop kebanggaan untuk menyelesaikan pekerjaan. Setelah itu, usai menyelesaikan pekerjaan laporan, Laptop saya selipkan dikantong dikursi depan dan setelah itu istirahat sejenak. Setelah Pesawat Garuda menempuh jarak Batam- Jakarta sekitar 1 Jam 10 menit, pesawat landing di Soekarno-Hatta, Cengkareng. 

Setelah pesawat sampai di pintu garbarata pramugari mempersilahkan penumpang turun dari pesawat. Sebagai penumpang dengan santai turun dari pesawat dengan percaya diri membawa koper dan barang bawaan keluar dari pesawat dengan penuh percaya diri. 

Berhubung pesawat Garuda yang ke Makassar berangkat dari Cengkareng pukul 04.00 berarti saya mencari tempat rest area untuk beristirahat. Sekitar pkl 12 malam dini hari saya baru sadar, bahwa Laptop yang berada di depan kursi saya tumpangi tertinggal di depan kursi saya. Saya sontak menghubungi counter Garuda di terminal 5 Cengkareng, melapor ke bagian Customer Service, dan alhamdulillah kami dilayani dengan ramah dengan penuh perhatian agar pengaduan kami diterima dengan baik dan akan mengusahakan agar Laptop itu dapat Kembali ditangan saya.

Kesigapan dan perhatian pegawai Customer Service segera menghubungi bagian yang membersihkan setiap pesawat setelah penumpang di kabin pesawat. Pelayanan prima yang diberikan bagian pengaduan service degan cekatan dan service layanan prima di paruh malam itu, saya berpikir Insya Allah laptop yang selalu selama 8 tahun bersama saya akan ditemukan dan kembali kepangkuan pemiliknya.

Pelayanan prima yang cekatan dan prima dengan data pribadi dan Nomor HP, sangat yakin sekali bahwa Laptop kesayangan akan kemabli. Dan setelah saya melanjutkan penerbangan ke Makassar dengan pesawat Garuda dan sampai pukul 07,00 Wita di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Saya sangat yakin barang ke sayangan yang menemani pergi kemana-mana (baca: Laptop sebagai istri ke-2) akan Kembali kepangkuan saya.

Kabar baik dari Customer service datang juga, sekitar pukul 11.40 waktu Makassar, alhamdulillah Laptop yang tertinggal dalam pesawat, Macbook pada penerbangan 157/19EC telah ditemukan.

Maka pelajaran yang dapat diambil dari barang tertinggal di penerbangan garuda saya mempunyai kesan ; (1) Pelayanan prima yang diberikan oleh Pesawat Garuda memberi kesan menunjukkan kepada penumpang adalah penerbangan yang professional dan setiap pengaduan pelanggan memberi kesan sebagai perusahaan professional, (2)  Reputasi dan nama baik termasuk jika ada penumpang yang ketinggalan barang di kabin pesawat selalu meyakinkan bahwa barang tertinggal akan tetap ditemukan karena adanya komitmen nama baik perusahaan, (3). Pegawai yang berada di ujung tombak pelayanan selalu memberi kesan terbaik dan pengaduan pelanggan menjaga dan  mengutamakan nama baik jasa penerbangan, (4). Garuda yang selalu membangun citra terbaik dengan rivalitas jasa penerbangan lain maka citra baik selalu dinampakkan dan nama baik menjadi harga mati. Terima kasih Garuda Indonesia Airways. 

News Feed