English English Indonesian Indonesian
oleh

UNM Kukuhkan Andi Asmawati Azis dan Hilda Karim Jadi Guru Besar

FAJAR, MAKASSAR – Universitas Negeri Makassar menjadi salah satu penyumbang guru besar terbanyak. Tahun ini saja, Kampus Orange sudah mencetak hampir 40 profesor.

Kondisi ini yang dinilai harus membuat peran mereka signifikan. Khususnya dalam hal kontribusi pemikiran kepada masyarakat dan civitas akademik, agar proses pengabdian kian maksimal.

Rektor UNM Prof Husain Syam menegaskan, pihaknya terus mendorong kontribusi dan peran kampus di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, dari kampus nantinya bisa melahirkan gagasan yang brilian untuk mengatasi permasalahan di masyarakat.

”Kami mendorong terus peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berbasis layanan kepada civitas akademika, kepada mahasiswa, dan kepada masyarakat. Berkat itu, saya meyakini UNM akan semakin jaya,” ujarnya.

Lebih lanjut Husain Syam mengatakan, UNM baru saja menerima penghargaan dari pemerintah sebagai kampus yang informatif. Hal itu dinilai tidak lepas dari keberhasilan mereka dalam mencetak SDM unggul dan karya ilmiah yang dihasilkan memberikan referensi yang baik kepada masyarakat.

”Kemarin UNM mendapatkan anugerah lagi dari Wakil Presiden RI, sebagai perguruan tinggi yang informatif. Jadi kami memang menerapkan keterbukaan informasi publik. Kami selalu ingin bergerak maju,” lanjutnya.

Orang nomor satu UNM itu juga menegaskan, berkat SDM yang mumpuni, pada akhirnya UNM segera menerima SK sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).

”Dalam waktu yang tidak terlalu lama ini, kami segera kedatangan SK PTN BH. Tapi nanti setelah Fakultas Kedokteran rampung dan profesi insinyur sudah selesai,” bebernya.

Dengan begitu, dia.menargetkan banyak hal pada tahun 2024 mendatang. ”Pokoknya, tahun 2024 kami terus menginginkan kemajuan UNM, dalam rangka melayani masyarakat. Karena kami punya kekuatan sumber daya terbaik,” ungkapnya.

Kemudian, Rektor dua periode.itu berpesan kepada semua guru besar, agar senantiasa mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat. Sebab, perjalanan panjang yang ditempuh untuk meraih gelar profesor tidak akan berdampak jika tidak diaplikasikan.

”Gelar ini tidak langsung dicapai, butuh proses panjang. Saya juga mendorong semangat kepada dosen lain dalam mempersiapkan diri menuju profesor. Pesan saya, jangan berhenti menghasilkan karya-karya ilmiah terbaik agar bisa menjadi harapan masyarakat,” pesannya, pasca mengukuhkan dua guru besar baru dalam bidang ilmu Biologi, Kamis, 21 Desember 2023.

Sementara dua guru besar yang baru saja dikukuhkan, Prof. Dr. Andi Asmawati Azis, M.Si di bidang ilmu Biologi Reproduksi dan Prof. Dr. Ir. Hilda Karim, M.P di bidang ilmu Biologi, mengaku sudah siap lebih banyak mengabdi.

Prof Asmawati mengatakan, penelitian yang dia angkat mengenai Sex Education Strategi Pengendalian Kesehatan Reproduksi, Pernikahan Dini dan Stunting, diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan reproduksi di tengah-tengah masyarakat.

“Sex education sangat penting, bahkan sudah dalam kondisi darurat yang harus segera dilaksanakan. Masalah kesehatan reproduksi adalah ancaman generasi muda yang bisa berdampak pada terbatasnya generasi sehat untuk masa depan,” bebernya.

Sementara Prof Hilda, dia membeberkan hasil risetnya mengenai Strategi Pengendalian Hayati Patogen Budidaya Berbasis Penggunaan Mikroba Tropis. Dia mengaku akan terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, juga membimbing mahasiswa dengan penuh dedikasi.

”Ini menjadi momen penting dalam perkembangan jurusan Biologi. Tentu diharapkan ini bisa menginspirasi generasi muda, untuk mengejar prestasi dan berkontribusi dalam dunia akademik,” harapnya. (wid)

News Feed