English English Indonesian Indonesian
oleh

Pelatihan Musik Tradisional Kecapi, Erwin Sulaiman: Pacu Generasi Milenial dan Gen Z Berkreasi

FAJAR, MAKASSAR-Seniman Erwin Sulaiman mengadakan Pelatihan Musik Tradisional Kecapi yang bertujuan untuk melestarikan alat musik tradisional kecapi dari Sulawesi Selatan. Pelatihan ini diadakan selama tiga hari, mulai dari 8 hingga 10 Agustus 2023, di Forbes Pusat Kegiatan Mahasiswa Unhas.

Pelatihan ini juga memperkenalkan alat musik kecapi kepada generasi milenial dan Gen Z, serta merangsang kreativitas dan eksperimen dengan alat musik tersebut di luar batasan tradisionalnya. Pelatihan tersebut tidak hanya memberikan pemahaman tentang teknik dasar bermain kecapi, tetapi juga memberi kesempatan bagi peserta untuk berkreasi dan bereksperimen dengan alat musik tersebut.

Materi yang diajarkan meliputi Pengenalan Alat Kecapi, Posisi dan Pemegangan Kecapi, Notasi Musik dan Teknik Dasar, serta Skala-skala umum yang digunakan dalam musik kecapi. Para peserta juga diajak untuk memainkan lagu-lagu tradisional dan berimprovisasi dengan kecapi, termasuk menggabungkan elemen-elemen musik modern.

Erwin Sulaiman, seniman yang mengadakan pelatihan ini, juga menyatakan, ia akan menyediakan video pembelajaran sebagai tambahan materi. Pelatihan ini didukung oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai bentuk Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2023. Komposer musik yang terlibat di Gau Maraja 2022 di Makassar dan Festival Budaya Gau Maraja La Patau Matanna Tikka 2023 di Soppeng ini pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pemerintah untuk kegiatan pelatihan kecapinya.

Bagi Erwin Sulaiman yang melakoni kiprahnya sejak tahun 1994 ini berharap pelatihan kecapi dapat memicu minat dan bakat generasi milenial dalam bidang musik tradisional, bahkan membantu menciptakan pemusik dan komposer baru.

Dia bahkan sangat ingin membangun kelompok musik dengan gaya etnik Sulawesi Selatan yang ikonik ini. Ia pun sangat antusias karena 20 lebih peserta yang mendaftar, dominan perempuan, termasuk ada pelajar SMA, mahasiswa Unhas dari pelbagi disiplin ilmu. Misalnya dari pertanian, ekonomi, hukum, FIB, dan juga dukungan penuh dari Teater Kampus Unhas.

“Pelatihan ini akan menjadi awal dari gerakan untuk mengembangkan gaya bermain kecapi yang baru dan sesuai dengan zaman, bahkan berharap adanya komposer perempuan yang hebat dalam pengembangan musik tradisional ini,” harapnya.

Pihak Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, Andini Perdana mengatakan, Balai sangat mendukung pelatihan ini dan mengapresiasi upaya untuk melestarikan dan menggali musik tradisional melalui alat musik kecapi. Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX bahkan memberikan bantuan kepada 18 penerima Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2023, termasuk komunitas dan individu. “Penerimannya ada 12 untuk kategori komunitas dan 6 untuk perseorangan,” sebutnya saat membuka acara Pelatihan Musik Kecapi di Forbes Unhas. (*/)

News Feed