English English Indonesian Indonesian
oleh

Humanis KMFIB Unhas Gelar Penelitian Sejarah di Toraja dan Torut

FAJAR, MAKASSAR-Humanis KMFIB Unhas berhasil menggelar penelitian sejarah di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam pemajuan sektor pariwisata di wilayah tersebut.

Tim peneliti yang terdiri dari 43 mahasiswa dan satu dosen pendamping telah melaksanakan penelitian dengan tekun dan penuh semangat. Selain sebagai wujud kegiatan pengabdian masyarakat, penelitian ini dianggap penting karena memberikan bekal pengetahuan sejarah bagi para mahasiswa.

Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas, Mardi Adi Amin, menyatakan kegembiraannya atas keberhasilan tim peneliti dalam menyelesaikan program tersebut.

“Kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik berkat kerja keras dan semangat para mahasiswa. Saya selalu menganggap cara seperti ini sangat penting dan harus diteruskan keberlanjutannya, karena ini merupakan ajang bagi para mahasiswa untuk membuktikan teori-teori yang didapatkan di kampus,” katanya.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengetahui sejarah di balik keindahan destinasi wisata yang ada di Toraja, serta kebudayaan masyarakat Toraja secara umum dan strata sosial yang ada di masyarakat tersebut. Para peneliti juga menemukan beragam pengetahuan baru mengenai perbedaan prosesi kebudayaan di setiap budaya, walaupun berada dalam satu wilayah, yaitu Toraja.

Objek penelitian pertama adalah Buntu Pune, sebuah objek pariwisata yang terletak di Toraja Utara. Buntu Pune merupakan kediaman Pong Maramba, seorang diplomat terkemuka di Toraja. Tempat ini memiliki 2 tongkonan, 7 alang, benteng pertahanan, dan makam tradisional.

Selain itu, terdapat juga penelitian mengenai Rambu Solo Ne’gandeng, sebuah upacara Rambu Solo yang menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. Upacara Rambu Solo Ne’gandeng menjadi salah satu yang terbesar di wilayah Malakiri kabupaten Toraja dan menjadi cikal bakal pembangunan Museum Ne’gandeng di wilayah tersebut.

Tumbang Datu, yang terletak di Kecamatan Sangalla’ Utara, Tana Toraja, juga menjadi objek penelitian. Tumbang Datu merupakan salah satu lembang (desa) yang termasuk wilayah adat Tallung Penanian bersama dengan Tambunan dan Randan Batu, yang terletak di perbatasan kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Di wilayah ada Tumbang Datu terdapat suatu rumpun keluarga yang berasal dari generasi Tumbang Datu yang dimulai dari Tangdilino.(*/)

News Feed