English English Indonesian Indonesian
oleh

Isi Mata Kuliah, Sastra Indonesia Unhas Libatkan Praktisi Industri Media dan Digital

FAJAR, MAKASSAR-Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas melibatkan praktisi mengisi mata kuliah. Salah satunya, Wahyu Try Baharsyah.

Wahyu sebagai praktisi dengan pengalaman lebih dari 11 tahun di industri media dan digital. Ia salah satu praktisi dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Unhas.

Program MBKM, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikristek), memberikan kesempatan bagi praktisi seperti Wahyu untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka kepada mahasiswa melalui mata kuliah “Penulisan Kreatif”.

Wahyu merupakan alumni Teknik Pengembangan Wilayah dan Kota Unhas dan juga pernah meraih penghargaan sebagai Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES). Ia memulai kariernya sebagai reporter televisi pada tahun 2012 dan kemudian menjalani berbagai peran, termasuk presenter, news anchor, dan produser berita.

Selain itu, Wahyu juga memiliki pengalaman sebagai Senior Project Leader di sebuah yayasan pendidikan di Polandia yang didukung oleh Uni Eropa. Setelah kembali ke Indonesia, Wahyu berkarier di Jakarta dan bekerja untuk Narasi, di mana ia turut membangun Narasi Academy, sebuah platform pembelajaran tentang jurnalistik dan pembuatan konten.

Dalam mata kuliah “Penulisan Kreatif”, Wahyu Try Baharsyah bekerja sama dengan dua dosen pengampu, yaitu Rismayanti, S.S., M.Hum. dan Dr. Dahlan Abu Bakar, M.Hum. Dahlan juga merupakan wartawan senior yang pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Harian Pedoman Rakyat, Tabloid Independen, dan Suara Celebes.

Sebelum dimulainya kelas pada bulan Mei 2023, Wahyu dan kedua dosen pengampu tersebut telah berkomunikasi secara intensif untuk menyamakan persepsi mengenai output pembelajaran yang diharapkan, termasuk materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa.

Rismayanti, selaku dosen pengampu dan Sekretaris Departemen Sastra Indonesia, menyatakan, mata kuliah “Penulisan Kreatif” memiliki fokus pada pengembangan keterampilan menulis bagi mahasiswa Sastra Indonesia.

Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan menulis kreatif dalam berbagai jenis tulisan agar kelak dapat menjadi penulis yang profesional. “Dengan kehadiran praktisi seperti Wahyu, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pandangan dan pengalaman baru dalam bidang penulisan,” ujarnya.

Wahyu menambahkan, ia merasa terhormat mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Program MBKM yang diselenggarakan oleh Kemendikbud dan Jurusan Sastra Indonesia Unhas. Ia menganggap program ini sangat menarik karena memungkinkan transfer informasi yang lebih cepat dan menyeluruh. Wahyu juga mengungkapkan harapannya agar program ini dapat terus berlanjut pada tahun berikutnya. (*/)

News Feed