English English Indonesian Indonesian
oleh

Mata Uang Brics dan Dominasi Dollar AS

Sebagai contoh, kesepakatan LCS negara-negara BRICS berarti bahwa masing-masing negara BRICS bersedia menerima pembayaran dalam mata uang lokal pada saat melakukan transaksi dengan negara BRICS lainnya. Pembayaran ekspor komoditas peternakan Brazil ke China menggunakan mata uang Renminbi yang selama ini menggunakan Dollar AS. 

Secara umum, kesepakatan LCS adalah penyelesaian transaksi bilateral yang dilakukan oleh dua negara berbeda dengan menggunakan mata uang lokal yang berlaku di masing-masing negara. LCS diharapkan dapat mengurangi ketergantungan penggunaan mata uang Dollar AS dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral.

Kesepakatan LCS antara negara BRICS mengubah proses penyelesaian pembayaran transaksi antara negara BRICS yang selama ini sangat tergantung terhadap Dollar AS. Dimana setiap pembayaran impor oleh salah satu negara membutuhkan Dollar AS sebesar nilai barang yang dibeli. Mekanismenya, Renminbi China ditukar ke Dollar AS baru ditukar lagi ke Real Brazil untuk membayar komoditas peternakan Brazil. 

Proses penyelesaian pembayaran ekspor dan impor antar negara dengan mekanisme di atas berdampak langsung terhadap fluktuasi nilai tukar negara bersangkutan terhadap Dollar AS. Pada saat permintaan Renminbi China terhadap Dollar AS naik maka Renminbi China terdepresiasi. Sebaliknya, Brazil sebagai negara pengekspor, Real Brazil terapresiasi terhadap Dollar AS. 

Tantangan Dedollarisasi

Sejalan dengan studi yang dilakukan oleh ekonom senior AS, Paul Krugman (1984), suatu perekonomian yang melakukan perdagangan dalam satu mata uang maka perekonomian tersebut akan meminjam dalam mata uang yang bersangkutan. Lebih jauh, perekonomian tersebut akan memegang cadangan valas dalam mata uang yang digunakan dalam perdagangan internasionalnya. 

News Feed