English English Indonesian Indonesian
oleh

Kurangi Pupuk Kimia Sintetik, Petani Jagung Didorong Olah Kotoran Kelelawar Jadi Pupuk Organik

FAJAR, SIDRAP-Upaya membantu petani menekan penggunaan penggunaan pupuk kimia sintetis khususnya petani jagung di Desa Lainungan, Sidrap, tim dosen FMIPA dan FE UNM melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dengan melaksanakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Hayati dengan memanfaatkan potensi desa yaitu kotoran kelelawar (guano bat). Agenda itu berlangsung dari bulan Agustus sampai September 2022.

Pengabdian masyarakat itu dilakukan oleh tim yang diketuai oleh Dr Alimuddin Ali dengan beberapa anggota tim yaitu, Dr Muhammad Hasan, Dr Muhammad Junda, Dr Ihsan Said Ahmad dan beberapa mahasiswa jurusan Biologi FMIPA UNM yang turut dilibatkan. Warga diberikan edukasi dan keterampilan membuat pupuk organik. Khususnya dari bahan guano.

Koordinator Pengabdian Masyarakat, Alimuddin Ali mengatakan, kegiatan ini bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sidrap, dalam hal ini Pemerintah Desa Lainungan.

Kepala Desa yang diwakili oleh Sekertaris Desa, Muhammad Yusuf menyambut gembira atas upaya tim dosen dari UNM itu. Hal ini untuk membantu masyarakat dalam menggali sumber daya alam yang sangat melimpah namun tidak dimanfaatkan akibat ketidakpahaman masyarakat terutama petani dalam mengolahnya.

Kegiatan itu melibatkan petani dan ibu-ibu PKK dan tokoh masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan meliputi: pelatihan pengolahan kotoran kelelawar dan kotoran ternak untuk diolah menjadi pupuk hayati yang dipandu oleh tim FMIPA UNM, sedangkan pelatihan manajemen keuangan dan pembuatan kemasan produk dibawakan oleh tim dosen FE UNM.

Ketua Kelompok Tani Desa Lainungan, Muhammad Hatta menyampaikan, kegiatan pengabdian masyarakat dari dosen UNM ini memberikan manfaat besar. Terutama dalam mewujudkan salah satu program yang sudah direncanakan oleh petani jagung yaitu penggunaan pupuk hayati secara bertahap. Hal tersebut dapat mengurangi penggunaan pupuk sintetik sampai 50%.

Sekertaris tim PKK Desa Lainungan, Dahlia juga menyambut gembira kegiatan ini karena memberi pengetahuan khususnya kepada ibu-ibu PKK dalam mengelola keuangan, mencari peluang bisnis dan teknik pembuatan kemasan produk.

Ketua Pemberdayaan Masyarakat Desa, Udin juga mengatakan, pelatihan tersebut direspons secara positif oleh peserta yang ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan dari peserta selama kegiatan tersebut berlangsung. “Pada akhir kegiatan para peserta masih terlihat berdiskusi dengan tim terkait dengan potensi desa dan kemungkinan cara pengolahan dan pemanfaatannya yang sangat diharapkan bantuan dari dosen UNM,” tuturnya. (*/ham)

News Feed