English English Indonesian Indonesian
oleh

Idulfitri: Momentum Simasei (Saling Menyayangi)

Selanjutnya,  yang perlu simasei (saling menyayangi) adalah “sureng-suretta; padauraneta nenniyyah padangkunraitta, kalau kita lihat sekarang ini, banyak orang bertengkar dengan saudaranya karena harta warisan. Penyebab seperti ini, pertama, karena pada masa hidup orang tua belum jelas pembagian harta warisannya. Sehingga pada saat orang tuanya meninggal masing-masing anak ingin memiliki harta warisan yang strategis dan memiliki nilai jual yang tinggi dan tidak mau diatur atau musyawarah dengan saudara-saudaranya.

Oleh karena itu, sebagian orang tua sekarang ini, sebelum ia meninggal dia bikin secara tertulis pembagian harta warisannya dan dibagikan kepada masing-masing anaknya untuk menghindari masalah tersebut.  Dalam hal ini, Allah Swt., telah mengingatkan lewat firmannya Qs. Al-Anfal/8:28;

Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai fitnah, dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” (QS Al-Anfal [8]: 28).

Maksud “fitnah” dalam ayat tersebut adalah cobaan; harta dan anak disandingkan dalam al-Qur’an sebagai ujian bagi manusia adalah karena keduanya dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt., atau sebaliknya menjauhkan dan mejadi bahan pertengkaran serta menjadi malapetaka dalam kehidupan. Naudzu Billahi Mindzalik

Sikap Simasei perlu ditanamkan dan disebarkan kepada keluarga terdekat   (kakkek-nenek, paman-tante, kemanakan-cucu, dan sepupu), pada mereka itu perlu kita jalin saling-mengasihi (simasei) dengan menjalin silaturrahmi, seperti yang trend sekarang ini lewat arisan keluarga. Insyaa Allah dengan memperbaiki silaturrahmi antar keluarga, jika ada persoalan hidup yang kita hadapi akan lebih mudah menghadapinya.

News Feed