English English Indonesian Indonesian
oleh

Idulfitri: Momentum Simasei (Saling Menyayangi)

Begitupun sebaliknya, semoga pemberian infak dan sedelah dari orang kaya dilandasi dengan hati kasih sayang kepada kaum lemah. Sehingga terjalinlah rasa kasih sayang di antara si kaya dan si miskin; hati saling terpaut, silahturahmi terjalin melahirkan rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sikap Simasei  perlu disebarkan di muka bumi ini tanpa ada sekat karena perbedaan suku, ras, agama, paham keagamaan, bangsa dan negara.

Oleh karena manusia hanya diciptakan satu; seddimi tau, rupa taumi mega, iye muto kue iye mutu kutu’, kalau sakit di sini (hati), maka akan sakit juga di situ (hatinya). Dalam ungkapan yang lain, “humanity is only one”, kemanusian itu hanya satu. Adapun jenis kelamin, etnik, agama, warna kulit, status sosial, dan bangsa mempunyai nilai, harkat kemanusian yang sama. Seperti yang difirmankan Allah Swt., dalam Qs. An-Nisa/3: 1:

Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. (Qs. An-Nisa/3: 1)

Simasei parellu ripalebbang rilinoE…terutama kita awali kepada orang-orang dekat kepada kita. Di hari yang suci ini adalah suatu momentum untuk pallebanggi’ lao riduaE tau pajajiatta;  yang masih hidup kedua orang tuanya ambil tangannya dan peluk dia sedalam-dalamya sebagaimana ia memeluk kita pada saat kita kecil dengan penuh kasih sayang.

News Feed