English English Indonesian Indonesian
oleh

Mengenal Situs Batu Loe, Tradisi, dan Spiritualitas Masyarakat di Takalar

Cerita itu yang sampai hari ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai sebuah kenyataan di masa lalu. Sehingga tempat tersebut jadi sebagai situs untuk melangsungkan giat-giat adat dan tradisi.

Sampai saat ini, di tempat itu terdapat 3 batu. Batu yang menjadi spot utama adalah batu kutukan dari sang dato’. Batu sang dato’ itulah yang menjadi tempat utama dilakukannya kegiatan Appanai’ Tompo Kanre. Sedangkan untuk spot batu yang diduga istrinya jauh terpisah beberapa kilo meter, sering disebut “Lompo Battang” oleh masyarakat setempat.

Tempat tersebut sering digunakan untuk acara “Appanai’ Tompo Kanre” bagi masyarakat setempat dan masyarakat luar. Orang-orang datang berkunjung dengan membawa Songkolo’ Ketan Hitam & Putih, Ayam, Telur, Daun Sirih, Lilin, dan beberapa makanan lainnya. Dalam pelaksanaan tradisi tersebut,, makanan dihidangkan lalu tokoh adat setempat melakukan kegiatan Appanai’ Tompo Kanre. Setelah itu, barulah makanan siap dimakan bersama keluarga yang hadir.

Para pengunjung memanjatkan doa atau datang dengan maksud melepaskan nazar yang sebelumnya sudah diucapkan di tempat tersebut. Ada yang menggunakannya untuk keselamatan saat bepergian, sementara yang lain berharap agar rezekinya mengalir lancar, sebagaimana diinginkan oleh pengunjung.

Batu loe dijadikan tempat merangkul tradisi dan kepercayaan yang kental, menjadi simbol kebersamaan dan spiritualitas bagi masyarakat setempat maupun dari tempat yang jauh. Batu loe ini menjadi tempat yang hidup, di mana harapan dan kepercayaan bersatu dalam sebuah perjalanan rohaniah yang mendalam.

News Feed