English English Indonesian Indonesian
oleh

Osage

Pekan lalu saya menonton film yang sangat panjang — masa putar 3 jam 40 menit — tentang sebuah kejahatan yang terencana di kawasan milik suku Indian Osage Oklahoma Amerika. Film “Killers of the Flower Moon”. Bintang utamanya dua aktor yang mulai menua: Leonardo DiCaprio dan Robert DeNiro. Saking lamanya — petugas resto di XXI mengingatkan penonton untuk memesan makanan dan minuman ekstra. Film ini merupakan adaptasi dari buku yang dituliskan jurnalis David Grann dengan judul asli: Killers of the Flower Moon: The Osage Murders and the Birth of the FBI.

**
Berdasarkan fakta resmi — setelah mengalami pengusiran beberapa kali, suku Indian Osage akhirnya mendapat izin dari pemerintah Amerika Serikat untuk tinggal di Oklahoma pada awal tahun 1870-an. Sempat dianggap tidak akan menghasilkan apa pun, tanah berbatu dan tandus Oklahoma ternyata menyimpan salah satu cadangan minyak terbesar di seluruh negeri. Keuntungan dari pengeboran minyak membuat suku Osage jadi kelompok masyarakat dengan pendapatan tertinggi di era 1920-an.

Keuntungan yang didapat masyarakat Osage membuat iri sejumlah kalangan. Akibatnya pemerintah menekankan sejumlah aturan ketat, salah satunya menyatakan bahwa suku Osage — sekitar 2 ribu orang — tidak boleh mengatur keuangan mereka sendiri. Masalah kesenjangan dan kecemburuan sosial tersebut memuncak dengan pembunuhan terencana yang menyasar orang-orang kaya Osage Seperti dalam film, warga Osage memang begitu tajir melintir, setelah ditemukan cadangan minyak di wilayah mereka yang tandus, di Oklahoma. Digambarkan saat itu sangat sedikit orang Amerika yang memiliki mobil, namun banyak warga Osage yang memiliki banyak mobil sekaligus, juga pelayan yang kebanyakan berkulit putih. ?Tahun 1906, Kongres mengesahkan Osage Allotment Act yang menegaskan hak waris orang Osage bisa jatuh kepada ahli waris sah mendiang yang bukan orang Osage. Hal ini membuat banyak terjadi upaya penguasaan warisan lewat pernikahan, yang berujung pembunuhan pada awal tahun 1920-an. Reign of Teris adalah peristiwa yang menjadi fakta begitu banyak kematian untuk mendapatkan hak minyak suku Osage.

Film “Killers of the Flower Moon” — menceritakan kejahatan dan ketamakan seorang Yahudi — William Hale yang memperalat keponakannya Ernest Burkhart. Ia meminta sang keponakan untuk mendekati Mollie salah satu perempuan Osage yang kaya. Belakangan Mollie mengalami kematian dua saudara perempuan dan Ibunya. Termasuk mantan suaminya. Semuanya diotaki oleh William Hale dan melibatkan Ernest yang sesungguhnya mencintai sang istri yang telah memberinya 3 orang anak. Mollie dalam satu kesempatan pertemuan berbagai perwakilan suku Indian dengan Presiden Amerika saat itu — Calvin Coolidge — meminta perhatian Presiden yang dialami semua anggota keluarganya dan suku Osage lainnya. Ia melaporkan polisi setempat tak melakukan apa-apa. William Hale dan Ernest dihukum seumur hidup untuk kejahatan yang dilakukannya. Hale dibebaskan dengan syarat pada bulan Juli 1947 dan meninggal di Arizona pada tahun 1962. Ernest diceraikan Mollie. Belakangan ia bebas dan menjadi tukang parkir di Tusla Oklahoma.

**
Kejahatan terhadap masyarakat adat, suku-bangsa tertentu sesungguhnya terus terjadi di banyak belahan bumi. Terlalu banyak ‘William Hale’ yang lahir dari generasi ke generasi. Memikirkan sepanjang hari ‘kekayaan adat’ atau apapun namanya — dari orang yang tak memiliki kekuatan, untuk dikuasai dengan segala cara dengan berlindung pada kekuasaan — pasal UU aturan yang mereka bisa genggam. Maka kejahatan terbesar dalam minggu-minggu ini, adalah apa yang dilakukan Israel untuk melakukan agresi atas Gaza dan melakukan pembunuhan secara brutal atas 7.000 ribuan lebih warga Palestina. William Hale — Yahudi Oklahoma yang secara tamak melakukan pembunuhan atas keluarga Mollie dan Osage lainnya — hari-hari ini seperti hadir dalam jumlah yang lebih banyak di pinggiran Gaza sana. **

News Feed