MAKASSAR, FAJAR — Kegiatan tahunan “Pantai Berseri” yang diadakan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel melalui Cabang Dinas Kelautan (CDK) Mamminasata sukses dihelat. Melalui aksi underwater clean up, puluhan karung sampah berhasil diangkut dari dalam laut sekitar Pulau Barrang Lompo.
Aksi ini turut melibatkan berbagai komunitas pemerhati lingkungan. Tidak terkecuali kelompok para penyelam yang selama ini konsen terhadap kegiatan konservasi alam bawah laut.
Menangani sampah memang memerlukan kerja sama dan sinergitas dengan beberapa elemen masyarakat, tidak hanya mengandalkan pemerintah. Pasalnya, sampah adalah ancaman nyata terhadap pencemaran hingga bencana yang membahayakan umat manusia.
Kepala DKP Sulsel, M Ilyas berharap kerja sama antara lima unsur yaitu pemerintah provinsi, kabupaten/kota, masyarakat, perusahaan dan LSM, harus terus diperkuat. Terutama dalam hal mempertahankan lingkungannya.
Oleh karena itu, kata dia, kegiatan bersih sampah di bawah laut seperti yang dilakukan di Pulau Barrang Lompo pada Minggu, 3 September 2023, harus terus dilanjutkan.
“Ini adalah momentum yang harus dilanjutkan terus menerus, bukan hanya di pulau ini, di pulau-pulau lain sangat perlu. Bukan hanya mengandalkan program Pemprov dan Pemkot, tapi bagaimana yang punya laut memiliki perhatian terhadap lautnya sendiri,” ujarnya.
Melalui aksi underwater clean up yang dibarengi dengan edukasi mikro debris, pihaknya ingin mindset masyarakat, khususnya yang ada di pulau-pulau bisa berubah. Jangan lagi laut dijadikan tempat sampah.
