English English Indonesian Indonesian
oleh

Coral Garden Rehabilitasi Terumbu Karang di Perairan Sangkarrang

“Kedua, ancamannya itu pemanasan global. Terumbu karang punya batas toleransi suhu di mana mereka bisa hidup, ketika tidak dapat beradaptasi maka mereka akan mati. Beberapa lokasi di Indonesia mengalami yang namanya bleaching atau pemutihan terumbu karang,” tukasnya.

Bleaching menyebabkan terumbu karang tidak lagi berwarna-warni, atau warna seragam putih. Pemutihan terumbu karang tersebut otomatis akan menutup rapat aktivitas pariwisata pada sebuah area penangkaran terumbu karang.

“Ketiga, itu dari ulah para wisatawan juga. Jadi ketika mereka berwisata ada yang memetik koralnya untuk suvenir, atau lagi selfie-selfie menyelam sambil injak karang,” imbuhnya.

Coral garden tersebut menyiapkan bibit karang sehingga dapat merehabilitasi ekosistem karang tanpa merusak karang yang sudah ada dengan mengambil bibitnya.

Ia berharap, agar semua stakeholder bisa berperan aktif untuk menjaga ekosistem terumbu karang yang sudah ada, dan merawat kembali yang dalam kondisi rusak. Sebab, secara ekonomi pada akhirnya akan bermuara untuk penambahan pendapatan bagi para nelayan dan pemerhati terumbu karang dari sektor pariwisatanya.

“Kalau dia rusak harus segera direhabilitasi. Kalau ada daerah sekitarnya yang butuh rehabilitasi karang, silakan manfaatkan coral garden,” ujarnya.

Pendiri Yayasan Kitaji Pinisi Indonesia Imran Lapong mengungkapkan, awalnya pemilihan lokasi tidak lepas dari banyaknya aktivitas destruktif fishing di sana. Selain itu, pengamatan kualitas air, dan jenis bibit karang yang digunakan untuk dipindahkan ke coral garden.

News Feed