English English Indonesian Indonesian
oleh

Dalami Peran Media di Tahun Politik, Peserta Didik Sespimti Polri di FAJAR

FAJAR, MAKASSAR-Sulsel dan dinamika politiknya menjadi salah satu tema dari tugas akhir Peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-32. Mereka yang menjalani Praktik Kerja Dalam Negeri (PKDN) ini membaca situasi politik dari media massa.

Mereka peserta yaitu Kombes Pol Aris Prasetyo Indaryanto, Kombes Pol Erwin Rachmat, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kombes Pol Heru Agung Nugroho, Kombes Pol I Ketut Budi Hendrawan, Kolonel ARM Yogo Widiatmoko, dan Kolonel SUS Usriyanto. Dalam rangka penyelesaian tugas akhirnya, mereka datang mengunjungi Harian FAJAR, Rabu, 26 Juli.

Menurut Aris yang menjadi wali dari peserta yang hadir, FAJAR punya kiprah sangat bagus terkait dengan pemberitaan politik. Terutama terkait perannya dalam mengawal proses Pemilu.

“Kedatangan kami ingin mendengar peran sertanya media dalam rangka menciptakan situasi kondusif pada momentum pemilu,” ujar Aris mengawali perbincangan bersama sejumlah Direksi Harian FAJAR, di antaranya Wakil Direktur FAJAR Arsyad Hakim, Pemimpin Redaksi FAJAR Amrullah Basri Gani, dan beberapa orang lainnya.

Menurut Aris, media merupakan salah satu pilar demokrasi yang tentu ikut bertanggung jawab terhadap proses Pemilu berlangsung. Perannya perlu lebih dipahami agar ke depan bisa memupuk sinergitas baik dengan Polri yang memiliki fungsi pengamanan.

“Dari pembelajaran ini, kami harapkan pada saatnya nanti jelang pelaksanaan pemilu kita bisa bersinergi menciptakan situasi kondusif yang sejuk, sehingga situasi politik di Sulsel berjalan dengan baik. Pemilu pesta bersama, bukan hanya sekelompok orang,” tandasnya.

Arsyad Hakim yang berkesempatan memberikan penjelasan mengenai peran media massa, menyebut di beberapa waktu kebelakang pada tahun Pemilu, Harian FAJAR selalu mengambil posisi hadir di tengah-tengah. Sesuai dengan mottonya yaitu “Bijak di Garis Tak Berpihak”.

“FAJAR media salah satunya yang menegakkan demokrasi. Tidak bisa merusaknya dengan pemberitaan tidak benar. Makanya prinsip menulis sesuai dengan fakta dan berpijak pada pedoman dan kode etik jurnalistik adalah yang utama,” paparnya.

Di kesempatan yang sama, Amrullah menambahkan, seperti halnya Polri, media khususnya FAJAR juga berharap agenda politik di setiap tahunnya bisa berjalan dengan damai. Tidak ada huru-hara yang merugikan rakyat.

Makanya, FAJAR sejauh ini mengambil posisi untuk memberitakan proses Pemilu, lebih banyak isu yang menjurus pada sosialisasi ke masyarakat. “Kita harap pendidikan pemilu penting untuk demokrasi, khususnya menciptakan pemilih rasional, karena mereka yang bisa membuat baik kualitas pemilu,” ujarnya.

Di akhir, Peserta Didik Sespimti Polri Dikreg ke-32 menyarankan kepada Harian FAJAR, perlu agar mengadakan edukasi politik. Caranya, beberapa pimpinan mahasiswa dilibatkan menyampaikan imbauan-imbauan politik kepada masyarakat. (maj/ham)

News Feed