English English Indonesian Indonesian
oleh

PLN Inisiasi Program Bersih Pantai dari Limbah Plastik

FAJAR, MAKASSAR-Ratusan orang dari berbagai instansi dan komunitas menggelar aksi bersama bersih-bersih pantai Tanjung Bayang, Kota Makassar, Sulsel pada Sabtu 10 Juni.

Aksi peduli lingkungan ini digelar serentak di seluruh Indonesia yang dimotori oleh PLN Peduli dan Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia.

Turut hadir pimpinan dari PLN UID Sulselrabar, PLN UIP Sulawesi, dan PLN UIP3B Sulawesi. Hadir pula dari pihak Pemprov Sulsel dan puluhan komunitas lingkungan maupun sosial.

GM PLN UIP Sulawesi, Defiar Anis mengapresiasi atas besarnya antusiasme masyarakat untuk peduli lingkungan, khususnya penanganan sampah plastik.

Defiar Anis menuturkan bahwa limbah plastik kerap bersinggungan dengan masyarakat dan terkadang dilupakan terkait dampak negatifnya.

“Target peserta 500 dan yang ikut sampai 700 peserta. Ini menunjukkan betapa semangatnya kita dalam penanganan sampah, khususnya sampah plastik,” ucapnya.

Direktur YKL Indonesia, Nirwan Dg Sibali, memberikan apresiasi kepada PLN dan semua pihak yang terlibat dalam aksi bersih pantai ini. Terlebih, antusias masyarakat maupun komunitas diakuinya sangat tinggi. Dari mulanya mematok target 500 peserta, ternyata jumlah peserta yang berpartisipasi menembus 700 orang.

“Suatu kesenangan bagi kami dan PLN dapat melakukannya aksi bersih pantai serentak di seluruh Indonesia. Ini dilakukan atas dasar kepedulian. Totalnya ada 64 komunitas yang tergabung, dan bukan hanya komunitas lingkungan tapi juga komunitas sosial, juga peserta pribadi banyak,” ungkapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi Nur, menyampaikan aksi b bersih-bersih pantai digelar serentak se-Indonesia. Khusus di Sulsel terbagi di lima titik yakni Danau Matano, pesisir Pangkep, pesisir Tallo, Paotere, dan pantai Tanjung Bayang.

Event terbesar diakuinya berlangsung di pantai Tanjung Bayang. Adapun di lokasi lain rata-rata diikuti 200 peserta. Hasbi menegaskan aksi bersih pantai bukan menjadi tujuan akhir atau solusi dalam penanganan sampah. Kegiatan ini merupakan upaya kampanye menggerakan lebih banyak orang untuk peduli terhadap pengelolaan sampah.

Menurut Hasbi, dipilihnya pesisir Makassar sebagai pusat pelaksanaan aksi bersih pantai mengingat pentingnya menjaga laut dari limbah, khususnya plastik. Dia menyebut jika tak dikelola, laut berpotensi menjadi tempat sampah karena limbah yang ada di darat pada akhirnya bermuara ke laut.

“Laut bisa menjadi tempat sampah jika tidak dikelola dengan baik. Sementara kita di Sulsel suka konsumsi ikan, nah mikroplastik itu yang dimakan ikan jika dikonsumsi, sistem kita belum bisa mengolahnya. Kalau itu terakumulasi dapat menjadi penyebab tumor dan kanker,” ucapnya. (ams)

News Feed