English English Indonesian Indonesian
oleh

Stasiun Pengisian Hidrogen Segera Rampung, PLN Pastikan Lebih Hemat dari Kendaraan Listrik

SURABAYA, FAJAR – PT PLN (Persero) menggali potensi energi bersih di tanah air. Salah satunya adalah hidrogen.

Perusahaan pelat merah itu telah membangun stasiun pengisian hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) pertama di Senayan, Jakarta.
langkah strategis ini bagian dari transisi energi. Tujuannya mereduksi emisi karbon di sektor transportasi.

”Bukan hanya infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik. Kami juga siap menghadirkan hydrogen refueling station (HRS) pertama di Indonesia sebagai opsi energi yang ramah lingkungan bagi kendaraan,” ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, kemarin.

Saat ini, progres pembangunan HRS itu telah mencapai 98 persen. Targetnya, fasilitas tersebut bisa selesai Februari 2024. Stasiun yang hampir rampung itu siap melayani segala jenis kendaraan berbasis hidrogen, mulai kendaraan pribadi, kendaraan umum, hingga kendaraan berat.

Fasilitas tersebut telah dilengkapi dengan HRS 150 bar, 300 bar, dan secara bertahap akan dinaikkan hingga 700 bar.
PLN juga sedang membuat inovasi kendaraan listrik berbasis hidrogen yang bakal dipamerkan saat peresmian HRS Senayan.

Kendaraan besutan subholding PLN Nusantara Power tersebut berbasis tekanan 150 bar.

”Pengembangan rantai pasok hidrogen hijau ini sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional. Artinya, kita beralih dari BBM yang mayoritas berbasis pada impor ke green hydrogen yang diproduksi domestik di dalam negeri,” jelasnya.

Berdasar penghitungan PLN, bahan bakar green hydrogen yang dihasilkan dari sisa operasional pembangkit sangat kompetitif jika dibandingkan dengan BBM. Perbandingannya, per 1 kilometer (km) mobil BBM membutuhkan biaya Rp1.400. Lalu, mobil listrik Rp370 per km dan mobil hidrogen hanya Rp350 per km.

News Feed