Pada data yang lain (2022) juga memberikan keterangan bahwa 52,7% anak muda menyebut partai politik atau politisi belum berhasil mewakili aspirasi masyarakat di satu dekade terakhir. Sehingga, menjadi pekerjaan rumah bagi anak-anak muda yang bertarung pada kontestasi hari ini untuk membuktikan bahwa kehadirannya benar-benar mampu menjadi representase kebutuhan dan pengentas keresahan anak muda dalam ruang kebijakan.
Corak anak muda sebagai human digital native,sejalan dengan alur distribusi gagasan dan gerakan politik itu juga memiliki ruang yang luas pada kanal-kanal digital. Sehingga pikiran dan gerakannya jauh terlampau ke depan. Hal-hal yang mungkin dilakukan oleh para politisi pendahulunya dengan cara-cara konvensional, ditransformasikan oleh pemuda dengan cara-cara modern humanism.
Dominannya usia muda sebagai kontestan pada pemilu kali ini, tentu perlu menjadi kewaspadaan dini bagi para politisi senior atau petahana. Anak muda bisa saja melakukan βlambung kiriβ (istilah Makassar) atau menyalip dari sisi kiri. Sebuah istilah yang diartikan dalam berkendara sebagai perilaku mendahului dengan sangat kencang dan berbahaya, Kita sulit menebak cara laten anak muda dalam melakukan gerakan-gerakan politik. Apalagi, jika anak muda ini yang dahulu menjadi tim sukses atau barisan perjuangan politisi senior ini, mereka telah memiliki identitas dan level yang sama serta akan menjadi kompetitornya. Sehingga, dikhawatirkan irisan basis massanya atau konstituennya juga akan terbelah.