“Usia bukan penghalang dalam bergerak dan berdampak, perempuan maupun laki-laki semua punya kesempatan dalam berdakwah amar makruf nahi mungkar…”
Sosok inspiratif itu bernama Mahmudah, seorang perempuan yang mampu menjalankan perannya dengan baik sebagai seorang ibu, dosen, pengusaha, dan ketua umum organisasi secara bersamaan. Terdengar tidak mudah, namun semangatnya senantiasa membara meskipun usianya yang tak lagi muda.
Ia sosok ibu hebat bagi anak-anaknya, juga dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Makassar (UNM). Figurnya penuh semangat, kritis, tegas, dan berdedikasi bagi mahasiswanya. Dalam proses mengajar, selalu mengingatkan mahasiswa untuk senantiasa menyandarkan segala sesuatu kepada pencipta dalam melakukan aktivitas apa pun.
Selain berprofesi sebagai dosen, ia juga seorang pengusaha. Usahanya bernama Sari Rempah 12 Mukhlisah. Dit engah kesibukan itu, Mamudah masih sempat melakukan aktivitas organisasi. Ia aktif di organisasi Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Selatan (PWA Sulsel).
Atas dedikasinya selama ini di Aisyiyah, pasca Musyawarah Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah Sulawesi Selatan yang diselenggarakan di Enrekang pada Maret 2023, Mamudah mendapatkan amanah dari seluruh kader di Sulsel sebagai ketua umum dan akan menakhodai Aisyiyah Sulsel masa bakti 2022-2027. Bertambah padatlah aktivitas yang akan ia jalani.
Penulis menemuinya pada hari Selasa sore, 2 Mei 2023 di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), UNM. Dia terlihat baru saja memenuhi undangan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Aisyiyah Sulsel dengan menjadi narasumber di RRI Makassar. Dengan wajah yang tampak lelah dan suara yang mulai parau, Mamudah tetap memamerkan senyum merekah kepada penulis.