English English Indonesian Indonesian
oleh

The Ice-Berg Phenomena pada Akses Vaksinasi COVID-19 Perlu Dipecahkan

Perlu keberpihakan yang tinggi untuk memberi akses kepada mereka yang membutuhkan, dengan pendekatan reformasi sektor kesehatan; penguatan layanan dasar di posyandu dan puskesmas maupun di klinik terpencil lainnya.

Perlu pendekatan shortage yang bersifat cluster wilayah berdasarkan masalahnya masing-masing. Kebijakan nasional yang bersifat generik, harus disesuaikan dengan daerah berdasarkan keunggulan masing-masing wilayah. Pendekatan cluster untuk meningkatkan layanan vaksinasi COVID-19, mengacu pada konsep epidemiologi bahwa terdapat wilayah tertentu yang cakupan vaksinasinya rendah, misalnya di wilayah pesisir/pulau, maka perlu terobosan/inovasi sesuai kultur masyarakat nelayan.

Akses vaksinasi kelompok disabilitas perlu terus didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, yang bertujuan memberikan perlindungan kepada kelompok tersebut dari paparan Covid-19. Pelibatan seluruh kelompok komunitas untuk memberikan dukungan pada seluruh lapisan masyarakat menjadi keharusan bersama, terutama saat pandemi ini.

Salah satu pendekatan penting dalam situasi pandemi untuk mengakses seluruh kelompok masyarakat termasuk kelompok disabilitas adalah komunikasirisikoyang efektif tentang asas kemanfaatan program yang ditawarkan. Semakin dini seluruh komponen masyarakat dilibatkan (community engagement) dalam pengendalian pandemi ini, maka semakin tinggi tingkat partisipasi warga dalam mengambil peran dalam meningkatkan cakupan seluruh program 5M dan Vaksinasi. Pendekatan Protokol Kesehatan harus dapat dicerna oleh masyarakat sebagai kebutuhan untuk melawan gelombang pandemi yang belum berakhir ini. Terobosan, inovasi berbasis kultural/etnik harus terus dibangun dalam pelibatan warga, termasuk kelompok disabilitas, sehingga capaian program dapat lebih efektif dan efisien. (*)

News Feed