FAJAR, MAKASSAR-Ilham Arief Sirajuddin (IAS) putuskan hengkang dari Partai Demokrat dan kembali bergabung dengan partai lamanya, DPD I Golkar Sulsel. Loyalis IAS juga akan pindah.
IAS mengatakan, setelah ditolak DPP Demokrat, ia merasa tidak punya ruang lagi. Setelah bertemu dengan pengurus DPP Golkar yang berasal dari Sulsel, IAS mengaku mendapatkan ruang.
Mantan Wali Kota Makassar dua periode ini mengatakan, Golkar adalah rumah lamanya. Partai yang pernah ia pimpin selama tiga tahun, sebelum akhirnya berlabuh ke Partai Demokrat.
Kembali ke Beringin sudah melalui perenungan panjang. Termasuk sepanjang Ramadan. IAS ingin kembali ke Golkar setelah paham bahwa mekanisme organisasi di internal Golkar menawarkan proses suksesi yang lebih demokratis.
IAS yakin, bahkan pada level penjaringan calon gubernur nanti, Golkar memiliki mekanisme yang juga demokratis. “Tetapi ketika saya resmi bergabung di Golkar. Saya tidak ingin berbicara tentang pilgub. Tapi bagaimana bekerja dulu menunjukkan kontribusi dan pencapaian yang baik. Nanti baru ada penilaian,” ujar IAS kepada FAJAR, Kamis, 26 Mei.
Demokrat Sulsel memberikan respons. Ketua Bappilu DPD Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury mengaku, Demokrat tidak merasa khawatir terjadi efek electoral atas keadaan ini. “Karena waktu senantiasa ada buat partai kami dalam merebut kepercayaan rakyat melalui sumber daya manusia (SDM) partai Demokrat di semua tingkatan. Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit,” ungkapnya.
Legislator Sulsel ini mengatakan, Demokrat sangat menghargai pilihan politik IAS untuk berlabuh di wadah politik lainnya. “Sesungguhnya dinamika seperti ini merupakan konsolidasi tekad bagi para elite untuk sama-sama berusaha menerima kepercayaan kekuasaan dari rakyat untuk selanjutnya kekuasaan kesejahteraan, dan kami yakin partai Demokrat senantiasa ada pada ruang ini,” jelasnya.