English English Indonesian Indonesian
oleh

Unhas Tambah Dua Guru Besar dari FIB dan FEB

FAJAR, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin kembali menggelar Rapat Paripurna Senat Akademik dalam rangka Upacara Penerimaan Jabatan Professor bidang Ilmu Applied Linguistik pada Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan bidang Ilmu Akuntansi Manajemen Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., mengatakan bahwa prosesi pengukuhan hari ini adalah sebagai bukti untuk saling memperkuat pencapaian fakultas masing-masing dengan bertambahnya guru besar.

Unhas terus meningkatkan pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kompetensi dan mendorong jumlah professor baru sepanjang tahun. “Pengukuhan yang digelar hari ini adalah bentuk pengakuan atas keahlian dan kepakaran dari dua program studi, yang masing-masing telah mendapat akreditasi internasional. Kehadiran dua professor ini sangat penting bagi peningkatan dan keunggulan prodinya,” jelas Prof. Dwia.

Prof. Dr. Noer Jihad Saleh, MA., Professor dalam bidang Ilmu Applied Linguistik, yang dikukuhkan sebagai guru besar ke-444 membawakan pidato penerimaan di mana ia menjelaskan tentang “Strategi Penerjemahan Dinamis dalam Menerjemahkan Teks Karya Sastra”. Pada awal milenium ketiga ini, penerjemah memainkan peran yang semakin penting dalam komunikasi internasional. Penerjemah berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara bangsa di dunia yang berbeda bahasa dan budaya.

Melalui karya terjemahan yang hebat bangsa yang satu dapat mempelajari dan memahami ilmu pengetahuan dan teknologi suatu negara dan mengadopsinya untuk kepentingan atau kemajuan negaranya. Penerjemah sastra tidak hanya pengalibahasaan unsur linguistik, tetapi perlu memperhatikan aspek karya sastra, yaitu seni, ruh karya asli, ungkapan sesuai dengan perasaan, penyampaian pesan asli secara jelas tanpa mengubah gaya bahasa, dan ragam lainnya. “Hal ini yang sangat diharapkan negara sedang berkembang seperti Indonesia. Indonesia harus membuka diri berkomunikasi dengan negara modern atau negara maju agar bisa mengejar ketertinggalannya,” jelasnya.

News Feed