FAJAR, MAKASSAR — Sepekan sejak pemerintah memberikan subsidi harga minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter, minimarket mulai kehabisan stok.
Bahkan, beberapa minimarket sengaja membiarkan rak-rak kosong. Salah seorang karyawan minimarket mengungkapkan, mereka mengakui mulai kesulitan mendapat pasokan minyak goreng.
“Masalahnya minyak cuma sehari langsung habis, ada saja yang beli,” ucap karyawan minimarket yang enggan disebutkan namanya, Selasa, 25 Januari.
Antusiasme warga membeli minyak goreng satu harga memang cukup meningkat. Mereka bahkan terkesan melakukan panic buying.
Akibatnya, stok minyak goreng di minimarket sering kosong.
Sebenarnya, pemerintah telah menetapkan syarat pembelian minyak goreng. Yakni setiap pembeli hanya bisa membawa pulang maksimal dua liter minyak goreng.
Namun ini Indonesia. Masyarakat tidak kehabisan akal untuk mendapatkan cara membeli minyak goreng sebanyak-banyaknya. Bahkan, sering kali ada satu keluarga mengantre di kasir. Setiap anggota keluarga memegang minyak goreng.
“Kalau ditanya apakah mereka satu keluarga, kita justru dimarahi. Katanya jangan menuduh. Mereka tidak saling kenal,” ucap karyawan minimarket tersebut. (*)
