English English Indonesian Indonesian
oleh

Konfercab Ulang Terancam, Mayoritas MWC Tolak Keputusan Karteker PCNU Makassar

“Pemecatan oleh karteker jelas adalah bentuk menyalahi aturan yang bisa merusak organisasi. Itulah kenapa kami menyampaikan penolakan ini,” tegasnya.

Labih lanjut dikatakan Rasyid, tidak hanya pemecatan tiga ketua MWC, karateker juga dianggap tidak profesional karena diisi oleh orang yang disinyalir adalah pembuat masalah sehingga konfercab sebelumnya berakhir ditunda.

“Keputusan ini kami anggap yang paling berbahaya karena sudah tahu dia yang menyebabkan masalah sampai konfercab deadlock, tapi didudukkan di posisi karteker,” sesalnya.

Berangkat dari penolakan yang disampaikan, Rasyid menegaskan, mayoritas MWC tentu tidak akan menerima hasil konfercab ulang apabila penolakan mereka terhadap sejumlah kebijakan karteker tidak ditindaklanjuti.

“Karena prinsipnya kami mendukung konfercab ulang, tetapi dengan catatan harus menghadirkan MWC yang benar-benar memegang SK definitif sebagai pesertanya. Jangan sampai pesertanya adalah orang-orang yang sengaja diberi mandat hanya untuk memuluskan sebuah niat yang jahat,” pungkasnya.

Di samping itu, Rasyid ingin meluruskan informasi bahwa pemilihan AHWA pada konfercab Agustus lalu dianggap sah oleh karteker.

Ia menegaskan, informasi tersebut tidak benar karena pada saat dibacakan, nama-nama yang direkomendasi untuk AHWA berbeda dengan sebelumnya diusulkan.

“Pemilihan AHWA waktu konfercab Agustus lalu tidak sah. Karena waktu itu terjadi aksi protes dan tidak ada ketukan palu pengesahan,” tandasnya.

Menanggapi penolakan yang disampaikan para perwakilan MWC, AGH. Dr. KH Baharuddin mengaku segera akan menindaklanjutinya dengan membahas permasalahan tersebut bersama pengurus PWNU Sulsel.

News Feed