PAREPARE, FAJAR — Sulsel dibanjiri rokok ilegal. Harga murah dan terjangkau membuat konsumen beralih ke jenis rokok tanpa cukai itu.
Salah satu warga Parepare, Rio (29) mengungkapkan bahwa warga lebih memilih rokok ilegal karena sesuai dengan kondisi dompet warga. Terutama masyarakat masyarakat dengan penghasilan rendah.
“Laku kalau rokok murah, sejak mahal-mi rokok-rokok yang dari merek-merek terkenal, banyak warga mulai mencoba rokok ilegal,” tutur Rio, kemarin.
Menurut Rio, harga rokok legal dianggap terlalu mahal sehingga masyarakat lebih banyak mencari rokok ilegal. Soal rasa juga tak terlalu beda dengan rokok bercukai. Harga murah itu wajar terjadi lantaran rokok ilegal tak membayar pajak cukai.
Sementara itu, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) TMP C Parepare memusnahkan jutaan batang rokok ilegal dan minuman keras senilai Rp2,3 miliar, Selasa, 19 November 2024.
Pemusnahan barang milik negara ini merupakan hasil dari kegiatan penindakan KPPC TMP C Parepare periode Oktober 2023 hingga Oktober 2024. Penindakan berawal dari pengawasan mengamankan penerimaan negara dari sektor cukai.
“Dan ini tentunya sangat penting karena tiap tahun kita mendapatkan peningkatan target penerimaan dari sektor cukai,” ucap Kepala KPPBC TMP C Parepare, Dawny Marbagio.
Menurut Dawny Marbagio, langkah ini merupakan salah satu upaya dengan bekerja sama seluruh aparat TNI/Polri dan koordinasi dengan kejaksaan dan pemda. “Itu juga membantu kita selama ini, sehingga hasilnya bisa optimal satu tahun,” bebernya. (ams/zuk)