English English Indonesian Indonesian
oleh

LPPM Unhas Gelar Pencegahan Stunting, Nilai Efektivutas Penggunaan Panduan Alarm Buku KIA di Desa Tenrigankae

Dalam laporan penutupan, tim pengabdian masyarakat menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat.

“Kami sangat bersyukur atas kolaborasi yang baik dari pemerintah desa, para kader, dan masyarakat. Kami optimis Desa Tenrigankae bisa menjadi contoh dalam pencegahan stunting berbasis komunitas,” tutur dr Martira.

Kepala Desa Tenrigankae, Wahyu Febry, SAP, turut memberikan perhatian serius terhadap upaya ini. Ia mengusulkan untuk membuat regulasi yang mewajibkan penggunaan Buku KIA sebagai salah satu syarat administrasi di kantor desa.

“Langkah ini bertujuan agar setiap keluarga lebih memperhatikan kesehatan anak balitanya. Kami ingin memastikan semua anak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai dan mencegah terjadinya stunting,” jelas Wahyu.

Menurut Wahyu, regulasi ini akan mendorong masyarakat untuk aktif datang ke Posyandu, memeriksakan kesehatan anak, dan memastikan imunisasi dilakukan sesuai jadwal.

Ia menambahkan bahwa pencegahan stunting harus dimulai dari tingkat keluarga, dengan keterlibatan langsung dalam pemantauan kesehatan anak-anak mereka. Buku KIA menjadi panduan yang efektif untuk mencapai tujuan ini.

Anggota Tim Pengabdian Masyarakat, Dr. Suryani Tawali, MPH, menyatakan rencana untuk melanjutkan kegiatan serupa di masa depan.

“Kami melihat antusiasme dan perhatian besar dari pemerintah desa terhadap isu kesehatan anak. Kami berencana untuk terus mengembangkan program ini, termasuk pelatihan bagi kader kesehatan dan edukasi bagi ibu-ibu,” kata Dr. Suryani.

News Feed