“Jadi bagaimana me-mainstream-kan pangan lokal ini di Indonesia, kita dorong ke sekolah-sekolah baik SD maupun SMP,” jelasnya.
Balgies mengatakan pihak ICRAF juga telah melakukan sejumlah penelitian ke desa-desa di Bone dan masih ditemukan sejumlah masalah gizi dan pangan di lapangan.
Sehingga ICRAF kemudian mendorong ini masuk dalam muatan lokal di sekolah yang men-cover daerah tersebut. Dia mengatakan capaian pembelajaran elemen-elemen yang akan diajarkan ini mencakup pengenalan pangan lokal di Bone.
Mengenalkan pentingnya perubahan iklim dan ketahanan pangan, mengenalkan elemen budi daya pangan lokal, kemudian pengolahan dan pengawetan.
“Sehingga pangan lokal yang sudah mereka punya itu tidak cepat rusak,” jelasnya.
ICRAF juga mengajarkan Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) yang merupakan update dari 4 Sehat 5 sempurna dalam rangka memenuhi pola makan yang baik. (an).