FAJAR, MAKASSAR– Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo menempatkan mahasiswanya untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN) pada lokasi bekas bencana longsor dan banjir di Kecamatan Suli Barat. Terutama di di Desa Kaili dan di Kelurahan Lindajang.
Kedua daerah ini memang dalam kondisi parah saat bencana melanda beberapa waktu lalu. Ada 21 mahasiswa yang diterjunkan melakukan pengabdian masyarakat 27 Mei hingga 11 Juni 2024. Salah satu yang dilaksanakan adalah pendampingan trauma healing pada para korban.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Dr Munir Yusuf MPd, mengatakan, IAIN Palopo tidak hanya menerjunkan puluhan relawan dan mendirikan posko induk bencana, tetapi juga menurunkan mahasisawa untuk membantu dan meringankan beban masyarakat yang dilanda bencana.
Munir meminta dalam program kerja menghindari kerja sendiri, mengutamakan kerja kelompok serta menjaga nama baik almamater dengan beretika yang baik pula.
Koordinator Pusat Pengabdian kepada Masyarakat IAIN Palopo, Dr Adzan Noor menambahkan dari 21 orang mahasiswa KKN kebencanaan dibagi menjadi dua posko. Ada 10 orang dari Prodi Bimbingan dan Konseling Islam sebagai tim khusus yang akan melakukan trauma healing di lokasi bencana.
“Selama 15 hari para mahasiswa KKN akan membantu masyarakat dan pemerintah untuk melaksanakan program “trauma healing”. Ada juga dosen yang ikut mendampingi,” jelasnya.
Camat Suli Barat, Syamsuddin berharap agar mahasiswa bisa memberikan motivasi di tengah kegalauan pasca bencana. Minimal, kata dia, indikator keberhasilan mahasiswa KKN yang berada di desa ini bagaimana membangun jalan pikiran baru dalam menghadapi terkait bencana ke depannya. “Diharapkan program KKN Kebencanaan ini berkontribusi nyata dalam pemulihan masyarakat yang terdampak pasca bencana,” ujarnya.(shd/lin)