FAJAR, GAZA—Harapan tercapainya gencatan senjata dalam perang Israel di Gaza yang dinegosiasikan seminggu terakhir tak membuahkan hasil. Kini, Ramadan yang suram akan dimulai di Gaza.
Warga Palestina berada dalam situasi yang sangat memilukan beberapa pekan terakhir. Bantuan yang mereka harapkan tak kunjung datang. Israel membatasi bantuan dan warganya ikut memblokir truk.
Sekarang, alih-alih mengadakan pertemuan keluarga, salat tarawih, buka puasa, pasar malam, dan melihat lentera warna-warni, di Gaza, yang ada mereka kelaparan.
Bahkan, mereka sebagian besar tak punya lagi tempat yang layak untuk makan sahur bersama keluarga. Rumah-rumah dan bangunan di Gaza 60 persen sudah hancur oleh serangan tanpa henti Israel.
Seorang warga Gaza yang bekerja di Rumah Sakit Al Shifa di utara mengatakan kepada The National: “Kami telah berpuasa selama lima bulan, hanya makan satu kali.”
Di tengah situasi yang mengerikan ini, salah satu warga Rafah Palestina , Umm Mohamed mengatakan mereka akan berusaha menyambut Ramadan dengan gembira.
Meski, lentera warna-warni sebagai simbol suka cita menyambut bulan suci ini hanya bisa mereka gantung di tenda-tenda pengungsian.
“Kami akan menggantung lentera di luar tenda kami. Dalam beberapa hal, semangat Ramadan perlu ditegakkan,” ujarnya. (amr)