Suara bergetar. Tangannya menyeka air mata yang memeleh di pipi. Ia tak kuasa lagi menahan tangisnya yang berderai setiap kali menceritakan tentang hidupnya di penjara. (fit/zuk)
Saenal Puji PM Malaysia
Reformasi hukum di Negeri Jiran Malaysia menjadi oase bagi Saenal Abidin. Kebijakan baru negara itu pasca Muhyiddin Yasin, menyelamatkan nyawanya.
Saenal sangat menyadari itu. Ia ingin sekali mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim atas keputusan penghapusan hukuman mati yang sebelumnya bersifat mandatory.
Aturan baru itulah yang ditetapkan pada 2023 menjadi penyejuk jiwa bagi Saenal. Ia bisa bebas. Harapan dan semangatnya kembali meluap-luap untuk bersua dengan keluarga di kampung halaman.
“Saya ingin sekali menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Datuk Seri Anwar Ibrahim atas keputusan penghapusan hukuman mati dan seumur hidup, karena aturan baru itulah kami bisa mengikuti sidang kembali,” ucap Saenal.
Rumah kayu di kampungnya masih sesak oleh keluarga dan kerabat. Rasanya tak ada yang bisa mengalahkan kebahagiaan perjumpaan mereka di kampung itu.
Saenal mengaku kerap mengikuti perkembangan media televisi selama berada di tahanan. Kebijakan-kebijakan Anwar Ibrahim terus dipantaunya. Terlebih lagi pada saat ditetapkannya penghapusan hukuman mati.
“Di sana ada ruang untuk televisi khusus. Kami ikuti setiap pemberitaan. Kami selalu nonton. Apalagi pada saat pembahasan hukuman mati akan dihapuskan sampai ditetapkan aturan itu. Kami sangat bersyukur, ada kesempatan yang diberikan kepada kami yang di dalam, itu datang dari Datuk Seri Anwar Ibrahim,” ucapnya dalam dialek Melayu.