BONE, FAJAR – Menganggur sejak 2024, Bandara Arung Palakka Bone akan aktif kembali. Rencananya mulai 1 Maret.
Pemerintah akhirnya merilis jadwal operasional bandara itu. Pemda telah mencari alternatif untuk mempercepat pengoperasiannya, sehingga memutuskan pesawat LET-410 sebagai armada sementara. Namun, itu hanya sementara.
Pemda masih menanti kejelasan pengoperasian armada ATR-72 yang selama ini memang menjadi pesawat yang melayani rute Makassar-Bone.
“Insyaallah rencana mulai (operasional armada sementara LET-410) pada 1 Maret,” jelas Kepala Biro Kesra Sulsel, Erwin Sodding saat dikonfirmasi, kemarin.
Pihaknya telah melakukan sejumlah pembicaraan bersama dengan otoritas bandara. Untuk subsidi biaya pengoperasiannya, dianggarkan Rp30 miliar. Penerbangan ini dipaketkan dengan operasional bandara lain di Sulsel, dengan nilai anggaran tahun ini dilaporkan lebih tinggi dari 2023 lalu, yakni sebesar Rp20 miliar.
“Jadi anggaran Rp30 miliar itu nanti yang kita gunakan untuk melayani rute seperti Masamba, Selayar, dan Bone,” jelasnya.
Sementara itu, untuk pengoperasian armada ATR-72 sebagaimana diharapkan oleh pemda, memang belum ada kepastian. Sumber anggarannya belum jelas. Rencananya, untuk ATR ini akan dilakukan penganggaran tersendiri.
“Jadi untuk nilainya ini belum. Ada dulu Peraturan Gubernur yang disusun, mekanismenya, ketersediaan uang, intinya cukup mendukung kegiatan ATR itu,” ujar Erwin.
Sementara untuk kontrak dengan LET-410 milik Susi Air di Bone, akan dilakukan sampai Desember 2024. Setelah ATR-72 masuk, operasional dari Susi Air ini rencananya akan dipindahkan ke rute lainnya.
