English English Indonesian Indonesian
oleh

Kenaikan Biaya Logistik Memicu Inflasi

Impor zona Euro dari China didominasi oleh peralatan telekomunikasi, pemrosesan data secara otomatis, mesin listrik, senyawa organik dan anorganik. Sementara ekspor zona Euro ke China didominasi oleh mesin dan kendaraan yang porsinya mencapai sekitar 52%.

Singkatnya, terdapat resiko inflasi yang tinggi khususnya di zona Euro dan juga Asia akibat kenaikan biaya logistik sebagai dampak perang Timteng. Risiko inflasi zona Euro terbesar bersumber dari kenaikan harga minyak dan LNG akibat gangguan logistik melalui laut merah dan terusan Suez.

Gangguan terhadap pelayaran internasioinal melalui laut merah dan terusan Suez mengganggu rantai pasok global. Akibatnya, pelayaran Asia ke Eropa mengambil rute yang lebih panjang melalui Afsel dengan biaya logistik yang lebih tinggi dan logistic lead time yang lebih lama.

Hal ini mengganggu ketepatan letersediaan barang di pasar dan juga secara langsung menaikkan ongkos logistik. Sejalan dengan studi International Monetary Fund (IMF), 40% perubahan inflasi di zona Euro didorong oleh kenaikan harga barang-barang impor yang disebabkan kenaikan ongkos logistik.

Kenaikan inflasi juga disebabkan oleh perpindahan sea freaight (pengangkutan menggunakan kapal laut) ke air freight (pengangkutan menggunakan kargo udara). Dimana, penggunaan kargo udara akan menaikkan biaya logistik beberapa kali lipat yang akhirnya ditransfer ke konsumen dalam bentuk harga barang yang tinggi. (*)

News Feed