Perang Timteng secara langsung berdampak terhadap pasokan dan harga LNG di Eropa. Berdasarkan data ekpsor LNG ke Eropa, pada tahun 2023, Qatar mengekspor LNG sekitar 20 juta meter kubik. Hal ini setara dengan 16% dari total impor LNG zona Euro. Dimana, pengirimannya semuanya melalui laut merah dan terusan Suez.
Hal yang sama juga terjadi di beberapa negara Asia, khususnya India. Dimana nilai ekspor India meningkat lebih dua kali lipat akibat meluasnya perang Timteng. Dimana sekitar 80%, yaitu setara dengan 14 milar dollar AS per bulan diperdagangkan ke zona Euro yang dikirim melalui terusan Suez.
Sementara dampaknya bagi Asia Tenggara, khususnya Indonesia tercermin pada kenaikan biaya pengapalan lebih dari 6.000 dollar AS, naik tiga kali lipat dibandingkan dengan bulan lalu, sebelum serangan AS dan sekutunya ke Houthi, Yaman.
Perang Timteng yang berdampak pada pelayaran internasional mengganggu perdagangan dunia. Dimana perdagangan China dengan zona Euro, yaitu sekitar 90% dari perdagangan zona Euro. Impor zona Euro dari China dapat mencapai sekitar 626 milyar Euro tahun 2022. Sementara ekspor zona Euro ke China sekitar 230 milyar dollar AS (Euro Stat, 2023).
Dimana negara zona Euro yang mengimpor paling banyak dari China adalah Belanda dan Jerman. Dimana nilai impor Belanda mencapai sekitar 138,8 milyar Euro dan Jerman sekiytar 130 milyar Euro. Setelahnya adalah Italia dengan nuilai impor sekitar 57,5 milyar Euro.
Sementara pada sisi ekspor, tiga negara dengan nilai ekspor terbesar adalah Jerman sekitar 106,85 milyar Euro, Perancis sekitar 23,7 milyar Euro dan Belanda sekitar 18,7 milyar Euro. Dimana Jerman memiliki market share terbesar dalam ekspor ke China, yaitu sekitar 15%.
