Keempat, tata krama. Jangan mengatakan sesuatu yang tidak jelas, ambigu, atau menyampaikan diksi yang irasional.
Terakhir, yang kelima, setiap teks dan kata disampaikan wajib dipertanggungjawabkan. Sebaiknya setiap jawaban dan kontestasi wacana nilai pesan mengandung kebenaran. Jika pertarungan pesan tidak mencermin balasan teks, tentu secara otomatis akan menimbulkan penilaian negatif.
Untuk menguasai prinsip debat, sewajarnya para kandidat bertarung yang akan menduduki posisi terhormat baik sebagai presiden dan wakil presiden menampilkan kemampuan berdebat dengan cerdas dan berupaya keras menguasai bahan debat yang telah disiapkan panelis debat. (*/zuk)
*Hasrullah merupakan kolumnis FAJAR, akademisi FISIP Unhas