English English Indonesian Indonesian
oleh

Jadi Penyumbang Inflasi, Bendum DPN HKTI Atensi Arus Distribusi Beras Sulsel

FAJAR, MAKASSAR — Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat beras menjadi salah satu penyumbang inflasi. Hal tersebut yang membuat Bendahara Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (Bendum HKTI) mengatensi arus distribusi dan perdagangan beras di Sulsel.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Aryanto mengatakan pihaknya mencatat pada Oktober terjadi inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sulsel, (Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo) sebesar 2,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 116,32.

Kata dia dari lima kota IHK di Sulsel, inflasi yoy tertinggi terjadi di Makassar sebesar 3,01 persen dengan IHK sebesar 116,40. Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Palopo sebesar 1,87 persen dengan IHK sebesar 115,02.

“Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Oktober, antara lain beras, rokok kretek filter, angkutan udara, emas perhiasan, bawang putih, kontrak rumah, ikan layang/ ikan benggol, telur ayam ras, kacang panjang, dan rokok putih,” ujarnya.

Bendum DPN HKTI, Andi Iwan Darmawan Aras menuturkan bahwa beras semestinya tidak menjadi salah satu penyebab inflasi Sulsel jika tata kelolanya diperbaiki.

“Kita melihat bahwa tata kelola distribusi dan perdangangan beras di Sulsel ini harus di perbaiki, masa kita lumbung beras tapi justru menjadi penyumbang inflasi,” ucapnya.

Ketua Umum Kadin Sulsel itu melihat bahwa seharusnya komoditas beras tidak menjadi pemicu inflasi Sulsel, sebab Sulsel adalah lumbung beras. Maka dari itu ada sesuatu yang perlu diperbaiki terkait dengan tata niaga beras di Sulsel.

News Feed