English English Indonesian Indonesian
oleh

Wujudkan Pariwisata Hijau di Toraja, PLN Komitmen Pasok 100 Persen Energi Bersih

FAJAR, TORAJA – Toraja merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi pelancong di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Keindahan alam dan keunikan kultur budaya membuat Toraja mendunia.

Kabupaten Tana Toraja (Tator) dan Toraja Utara (Torut) dihuni Suku Toraja yang masih mempertahankan gaya hidup yang khas. Masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli.

Suku Toraja juga masih mempertahankan adat dan budaya yang khas hingga saat ini. Diantara yang paling terkenal adalah “rambu solo”.

Rambu solo atau ritual pemakaman untuk orang wafat. Bagi mereka, tradisi ini memiliki tujuan untuk mengantarkan arwah menuju kehidupan setelah kehidupan didunia dengan serangkaian doa dan ritual.

Dalam tradisi “rambu solo, suku Toraja menggelarnya dengan pertunjukan seni, adu kerbau hingga kemudian jenazah diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya. Tradisi ini salah satu daya tarik bagi palancong nusantara, hingga mancanegara datang ke Toraja.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat jumlah kunjungan wisatawan Nusantara ke Tana Toraja mencapai 480.631 orang pada 2022 lalu. BPS juga mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 25.452 orang pada 2017 lalu.

Sementara itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toraja Utara mencatat, sebanyak 261.806 wisatawan berkunjung ke Kabupaten Toraja Utara selama 2022. Sangat pantas jika destinasi ini terus dikembangkan.

PT PLN (Persero), sebagai salah satu penggerak roda ekonomi bangsa dan motor dalam katalisator suksesnya transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 di Indonesia turut berkomitmen mendukung pengembangan destinasi wisata berkelanjutan atau green tourism.

PLN melalui pasokan energi bersih khususnya di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara untuk pengembangan kawasan wisata yang bebas polusi dan ramah lingkungan.

PLN bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat mendeklarasikan program green tourism atau pariwisata hijau di Toraja Utara dan Tana Toraja.

Asisten Administrasi Umum Toraja Utara, Samuel Sampe Rompon menyatakan dukungan Pemkab Toraja Utara bagi PLN dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

“Tentu kami sangat berterima kasih sekaligus memberikan dukungan penuh kepada PLN dalam upaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan melalui penggunaan energi ramah lingkungan di destinasi wisata Toraja Utara,” tuturnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Tana Toraja, Muhammad Safar juga memberikan apresiasi kepada PLN dalam menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa titik. Ia optimis PLN akan menambah infrastruktur SPKLU di Toraja untuk mendorong kesiapan ekosistem kendaraan listrik.

“Ke depan kami berharap bahwa kawasan ini bisa berlanjut terus dan tidak hanya pada konteks pengembangan fasilitas, tapi juga bisa melakukan kampanye dalam hal pengembangan kawasan pariwisata yang bebas atau rendah karbon emisi,” pungkas Safar.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin berkomitmen PLN akan menerapkan 100 persen penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk melistriki Tana Toraja dan Toraja Utara yang berasal dari empat Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yang terletak di Makale dan Rantepao.

Andy mencatat total daya mampu pembangkit di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara berbasis air sebesar 27,7 Mega Watt (MW) diantaranya adalah PLTM Malea berkapasitas 6,7 MW, PLTM Pongbatik berkapasitas 3 MW, PLTM Madong dengan kapasitas 10 MW dan PLTM Maiting Hulu 8 MW.

“Program green tourism tersebut dikemas dalam tajuk Toraja GENTLE yaitu Green Electrifying Lifestyle Ecosystem Kawasan Wisata Toraja dan Toraja Utara yang berbasis energi ramah lingkungan,” ucap Andy.

“Jadi sekarang penggunaan energi hijau ini menjadi suatu kebutuhan atau kewajiban yang harus kita mulai dari sekarang. Terkait dengan green tourism, kami dukung penuh, karena segala energi masa depan itu adalah energi listrik,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Andy memaparkan untuk memasifkan serta mendukung ekosistem kendaraan listrik, PLN telah menyiapkan infrastruktur SPKLU yang terletak di PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Rantepao.

“Saat ini sudah ada 19 SPKLU yang tersebar di 11 lokasi dalam Sulselrabar, tentunya kedepannya penyediaan infrastruktur pengisian kendaraan Listrik akan terus kami masifkan,” tegas Andy.

Andy juga menawarkan guna meningkatkan nilai tambah lainnya, PLN juga menyediakan layanan Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) bagi para pelaku industri khususnya perhotelan.

REC merupakan produk kerja sama PLN dan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA), yang merupakan bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan.

REC dari PLN ini menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat, untuk memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain. Seluruh proses juga telah diverifikasi untuk memenuhi standar internasional.

“Kami optimis dengan sinergi antara PLN dengan stakeholder, program yang turut mendorong kampanye penggunaan energi bersih tersebut dapat turut memberikan sumbangsih dalam peningkatan animo wisata di Kabupaten Toraja dan Toraja Utara,” jelas Andy. (Muhlis/FAJAR)

News Feed