English English Indonesian Indonesian
oleh

Inspektorat Telusuri Dugaan Penyelewengan Dana BOS di SMAN 17 Makassar

FAJAR, MAKASSAR- Polemik yang terjadi di SMA Negeri 17 Makassar terus berkembang. Inspektorat Daerah Sulawesi Selatan ikut mencium dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Inspektur Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Marwan mengatakan, tim yang dibentuk Inspektorat Sulsel sudah berjalan. Tim tersebut atas permintaan dari Dinas Pendidikan Sulsel untuk ikut membantu penyelesaian masalah di SMAN 17 Makassar.

Bahkan, kata Marwan, pendalaman kasusnya mengarah pada dugaan penyelewengan dana BOS. “Nah itu nanti pengembangannya. Kalau misalnya nanti ada indikasi ke situ, kita pasti (usut). Nanti dilaporkan ke Pak (Pj) Gubernur,” ujar Marwan, Selasa 24 Oktober.

Tim tersebut sudah berjalan seminggu. Namun, ia mengaku belum bisa menyimpulkan poin apa saja yang jadi pendalaman Inspektorat. Ia hanya meminta agar menunggu hasil dan fakta pemeriksaan.

“Artinya nanti, dari hasil penelusuran, penelitian dari tim. Tentunya nanti langkah-langkah dari fakta-fakta akan dilaporkan dan dikembangkan,” ungkapnya.

Ia mengaku timnya butuh waktu pendalaman kasus tersebut hingga dua pekan lamanya. Apalagi, jika fakta-fakta yang didapatkan selama proses itu perlu pendalaman dengan pemeriksaan saksi-saksi dan itu butuh waktu.

“Kalau misalnya perlu untuk meneliti beberapa data atau memeriksa saksi-saksi, tentunya butuh waktu. Jadi saya nda bisa tentukan berapa hari, berapa lama (pemeriksaan),” tandasnya.

Pihaknya juga akan menelusuri terkait aksi demonstrasi yang dilakukan para siswa sebelumnya. “Pasti. Pasti kami akan melihat ke situ. Apakah gerakan yang dilakukan siswa itu murni spontanitas atau ada (yang menunggangi) gerakan. Ya, nanti kita lihat,” tukasnya.

Ia pun ikut mendengar informasi jika Kepsek bukan hanya tidak disenangi oleh siswa, melainkan juga sebagian guru di sekolah. Timnya akan melengkapi variabel yang dibutuhkan sebelum menyimpulkan terlalu dini.

“Artinya sikap-sikap itu nanti kita lihat. Apakah memang tindakan kepala sekolah itu berlebihan. Atau bisa saja kan dia dalam rangka melaksanakan manajemennya sebagai kepala sekolah. Ya, mungkin terlalu apa, terlalu keras atau bagaimana. Nanti kita lihat. Saya juga tidak mau terlalu dini menyimpulkan,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Andi Iqbal Nadjamuddin menerangkan, saat ini proses pemeriksaan terus berlanjut dengan melibatkan inspektorat. Langkah ini kata dia untuk memastikan bahwa proses ini berjalan objektif dan independen.

“Mungkin saja, ada mungkin pengelolaan-pengelolaan di dalam di situ. Seperti pengelolaan dana BOS-nya, apa segala macam,” tutur Iqbal.

Disdik sudah mengambil langkah taktis di antaranya mengimbau siswa tidak lagi melakukan aksi demonstrasi karena mengganggu proses pembelajaran. Selain itu, sang Kepsek sudah dinonaktifkan sementara bahkan ditarik dari sekolah tersebut.

“Sekarang saya tarik dulu (itu) kepala sekolah ke Disdik Sulsel, supaya kelihatan tidak (ada intervensi). Karena ada mi Plh-nya. Plh-nya yang ganti dulu sementara,” tandasnya. (Uca)

News Feed