Komitmen itu pula yang juga berhasil membawa PT Vale menerima penghargaan sebagai mitra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terbaik tahun 2023. Perseroan menang sebagai pemegang persetujuan penggunaan kawasan hutan (PPKH) dengan komitmen keberlanjutan rehabilitasi DAS dan reklamasi.
Berdasarkan data perusahaan, hingga tahun 2022 akumulasi luas lahan yang telah direklamasi seluas 3,338 hektare, dengan total 4,1 juta pohon yang telah ditanam pada area lahan bekas tambang di setiap wilayah operasionalnya.
Selain itu, sebagai komitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) tidak hanya melakukan reklamasi dan rehabilitasi lahan yang telah ditambang, tetapi juga di luar area konsesi.
Tak tanggung-tanggung, di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), PT Vale melaksanakan rehabilitasi DAS di 13 kabupaten, yaitu Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Pinrang, Soppeng, Bone, Barru, Maros, Gowa, dan Takalar, Luwu Timur, Luwu Utara, dan Luwu. Pada ke-13 kabupaten tersebut, progres rehabilitas DAS sudah memasuki tahap pelaksanaan penanaman dan pemeliharaan tahun kedua (P2).
Surga Keanekaragaman Hayati
Persemaian yang dibangun PT Vale bukan sekadar pusat pembibitan modern. Banyak masyarakat sekitar bahkan menyebutnya sebagai surga keanekaragaman hayati.
Sebagaimana perencanaan dalam area nursery di Pomalaa. Perusahaan akan mengembangkan ratusan jenis bibit tanaman pionir dan tanaman endemik wilayah Sulawesi Tenggara yang akan menunjang kelestarian lingkungan.
Ada banyak jenis bibit tanaman endemik yang akan dikembangkan, di antaranya seperti Kolaka (Syzygium), Kalapi (Kalappia celebica Kosterm), Kuku (Pericopsis mooniana), dan Anggrek sorume (Dendrobium utile).