English English Indonesian Indonesian
oleh

PT Vale, “Si Jago” Hidupkan Lahan Pascatambang

Hasil dari program pertanian organik ini pun sangat luar biasa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terbukti, sejak tahun 2015 lalu dijalankan, telah mampu meningkatkan hasil pertanian masyarakat bukan hanya di sekitar Sorowako (Sulawesi Selatan), tapi telah meluas ke wilayah konsesi lainya yaitu blok Bahodopi (Sulawesi Tengah), dan Pomalaa (Sulawesi Tengara).

Misalnya terhadap komoditas padi yang menghasilkan beras. Harga jual yang diperoleh para petani di sana bisa berbeda hampir dua kali lipat.

“Alhamdulillah, kita sangat bersyukur karena berkat pertanian oraganik yang diajarkan PT Vale, petani dibuat menjadi lebih sejahtera dengan hasil panen jauh lebih bayak,” ujar Alfrida, salah satu Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Wasuponda binaan PT Vale.

“Bagaimana tidak, karena rata-rata hasil panen meningkat 10 persen daripada kalau ditanam biasa (konvensional). Terus harganya juga jauh lebih tinggi beras organik. Hampir dua kali lipat,” tandasnya.

Sejatinya, pertanian organik yang dijalankan perusahaan bukan sekadar bicara nilai uang yang didapatkan para petani. Dalam prosesnya, PT Vale berkomitmen untuk tetap menjaga kualitas tanah agar bisa bertahan lebih lama untuk digunakan.

Hal itu tentunya sejalan dengan keinginan PT Vale mewujudkan lingkungan berkelanjutan dimana praktik budi daya pertanian yang diajarkan menggunakan metode SRI Organik yang bersifat ekologis. Pupuk kimia, serta pestisida tidak digunakan lagi.

Kesadaran atas urgensi pengelolaan lahan bekas tambang memang perlu ditanamkan. Tanah ini sejatinya menjadi tanggung jawab bersama, kalau bukan kita yang menjaga lantas siapa? Beruntung, jika setiap industri yang memanfaatkan hasil bumi beroperasi seperti PT Vale, jika tidak, maka celakalah. Ayo sadar memanfaatkan alam dan tetap menjaganya. (Abd Majid Rahman L)

News Feed