English English Indonesian Indonesian
oleh

Libatkan Masyarakat Pulihkan DAS Jeneberang-Saddang

MAKASSAR, FAJAR — Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang dan Saddang butuh perhatian dan penanganan serius. Harus dipulihkan dari kerusakan yang ditimbulkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jeneberang-Saddang (BPDAS-JS) terus berupaya maksimal dalam melakukan pemulihan DAS. Hal itu dilakukan agar ke depan tidak makin parah sampai menimbulkan bencana.

“Jadi status DAS itu ada dua, dipertahankan dan dipulihkan. Nah untuk DAS Jeneberang-Saddang itu statusnya harus dipulihkan, artinya memang kondisinya ada masalah yang serius untuk segera ditangani,” jelas Kepala BPDAS-JS, Muh Tahir saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/01/2022).

Tahun ini, BPDAS-JS menghadirkan program penanaman pohon pada area seluas 2.000 hektare DAS. Pelaksanaannya diswakelolakan dengan melibatkan langsung masyarakat sekitar.

Menurut Tahir, pohon yang ditanam pun tidak dibatasi. Masyarakat bebas menanam pohon sesuai kemauan. Bisa juga berupa pohon yang sifatnya produktif. Buahnya bisa dinikmati oleh masyarakat secara langsung.

“Program ini lewat kelompok. Jadi kita minta masing-masing kelompok buat rekening. Kemudian diajukan ke balai, nanti dana ditransfer langsung. Mereka bebas mau tanam pohon apa saja,” jelasnya.

Lewat program swakelola ini, Tahir berharap masyarakat merasa memiliki sehingga hasilnya bisa maksimal. Timbal baliknya, program reboisasi DAS berjalan, masyarakat juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

“Jadi efeknya banyak. Mereka bibit sendiri, tanam sendiri, rawat sendiri, dan nikmati hasilnya sendiri. Itu pun diupah. Kemudian kalau DAS terjaga, itu juga tentu akan menimbulkan rasa aman bagi masyarakat karena pasti akan terhindari bencana alam dan sebagainya,” lanjut Tahir.

News Feed