English English Indonesian Indonesian
oleh

PT Vale, “Si Jago” Hidupkan Lahan Pascatambang

Bagi PT Vale, pembukaan lahan pertambangan harus sejalan dengan program reklamasi. Maka ketika tambang dibangun, persemaian jangan sampai terlupakan. Bergitulah bagaimana perseroan berprinsip.

“Pada hakikatnya, persemaian, rehabilitasi, dan tambang harus berjalan secara bersamaan dan bukan dilakukan di akhir tambang,” kata Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy.

Fasilitas nursery IGP Pomalaa adalah salah satu wujud atas komitmen perseroan dalam menjalankan sustainable mining atau praktik pertambangan berkelanjutan. Reklamasi atau penghijauan harus beriringan dengan aktivitas pertambangan yang terintegrasi.

“IGP mendukung program penghijauan pemerintah sesuai praktik ESG (environmental, social, dan governance),” kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Perkataan sang CEO jelas bukan sekadar omongan belaka. Apalagi sebelumnya sudah dibuktikan di wilayah operasional pertambangan di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dengan menghadirkan fasilitas nursery yang hampir sama. Di sana, persemaian yang lebih dahulu dibangun bisa menghasilkan 700 ribu bibit per tahun.

Bahkan, agar masyarakat di luar perusahaan juga bisa memanfaatkan hasilnya, maka dibuat target yang melebihi kebutuhan. Hal itu sekaligus mempertegas komitmen perseroan dalam melakukakan penghijauan yang telah diakui pemerintah dan masyarakat.

“Saya sudah melihat sendiri bagaimana lokasi bekas tambang bisa pulih seperti semula. Termasuk keanekaragaman hayatinya. PT Vale benar-benar komitmen pada persoalan lingkungan sosial. Indikator sangat nyata,” ujar Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko saat mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallace, pada Mei 2023 lalu.

News Feed