*Biro Ekbang Intens Lakukan Monitoring
FAJAR, MAKASSAR — Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar berharap agar persoalan klasik pertumbuhan inflasi Sulsel selama 5 tahun terakhir yang berada diatas rata-rata nasional harus segera diakhiri ditahun 2023 ini. Hal tersebut disampaikan pada pelaksanaan Rapat Koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) se Sulawesi Selatan belum lama ini.
Bahkan Bahtiar berharap agar Sulsel dapat menjadi daerah dengan kinerja pengendalian inflasi terbaik di Indonesia melalui inovasi yang diprakarsai oleh masing-masing TPID di 24 Kab/kota.
“hal yang sangat ironi jika persoalan pangan menjadi pemicu utama gejolak
inflasi, sebab Sulsel ini sebagai daerah yang dijuluki lumbung pangan di
Indonesia, disisi lain juga sebagai daerah dengan potensi pertanian yang sangat
besar, serta ditopang oleh SDM yang cerdas, namun pemicu inflasinya adalah
beras, cabe, dan ikan” ungkap Bahtiar disampaikan dihadapan TPID.
Untuk itu, pihaknya mencoba menagai inflasi ini, berbasis komoditi. “Anggaplah cabai menjadi primadona pemicu inflasi dari awal tahun hingga pertengahan tahun ini, kita tuntaskan dengan mendorong seluruh masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan yang ada untuk menanam cabai, minimal 10 pohon per rumah tangga.
Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Provinsi mengeluarkan Surat Edaran kepada seluruh ASN /
Non ASN lingkup pemerintah provinsi Sulsel untuk menjadi contoh dengan menaman cabai minimal 10
pohon masing-masing dipekarangan rumah.