English English Indonesian Indonesian
oleh

Prof Abu Bakar Tawali Dampingi Petani Olah Kakao di Enrekang dan Wajo

FAJAR, MAKASSAR-Universitas Hasanuddin memiliki banyak sekali Program Kedaireka, salah satunya Transfer Teknologi dan Pendampingan Panen dan Pascapanen Kakao di Kabupaten Enrekang dan Wajo. Sebagaimana diketahui dua kabupaten tersebut kaya kakao. Pengolahannya butuh pendampingan guna menghasilkan produk Kakao yang lebih baik.

Ketua Tim Kedaireka Unhas, Prof Abu Bakar Tawali mengungkap bahwa tim mereka telah melakukan transfer teknologi dan pendampingan panen dan pascapanen kakao pada penerima manfaat yaitu para petani di Kabupaten Enrekang dan Wajo.

Pada program tersebut petani tidak hanya dibekali pengetahuan mengenai cara pemanenan dan pascapanen kakao yang terdiri dari fermentasi dan pengeringan tetapi juga dilakukan pendampingan dan praktek secara langsung.

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Taulo, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang dan di Desa Tobatang, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo. Di Desa Taulo sebanyak 31 petani dari 3 kelompok tani (Tunas Muda I, Tunas Muda II, dan Buntu II) yang terlibat pada kegiatan pendampingan, sedangkan di Desa Tobatang sebanyak 32 petani yang terdiri dari 9 kelompok tani (Lestari, Mamminasae, Maccoliloloe, Samajaya, Mattirodeceng, Mappasitujue, Sipakebbi, Sipakebbi II, Sumpangale I, Patris 3) yang ikut serta dalam kegiatan pendampingan.

“Para petani dilatih mulai dari cara memilih buah kakao yang dapat dipanen, cara memanen buah kakao, sortasi buah, pembelahan buah, sortasi biji, fermentasi, hingga pengeringan,” ujarnya.

Tim Prof Abu Bakar Tawali ini menggunakan teknologi fermentasi dengan penggunaan starter yang bertujuan untuk mempercepat terjadinya proses fermentasi. Kegiatan ini bermaksud untuk membangkitkan semangat petani melakukan fermentasi biji kakao agar didapatkan biji kakao yang berkualitas.

“Salah satu hasil dari kegiatan ini yaitu biji kakao kering terfermentasi yang selanjutnya akan diolah menjadi beberapa produk berupa produk intermediet (kakao nibs, kakao liquor, kakao butter, dan kakao powder) dan produk akhir cokelat yang siap untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Lebih lanjut, kegiatan ini bermitra dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, dan Dinas Pertanian setempat. Terdapat pula enam mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas yang dilibatkan pada kegiatan ini sebagai wujud dukungan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). (mia)

News Feed