FAJAR, MAKASSAR– Sebanyak 20 perguruan tinggi dibawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I Sumatera Utara (Sumut) menggandeng Universitas Muslim Indonesia (UMI) untuk kerja sama.
Kerja sama tersebut yakni sesuai Tridarma perguruan tinggi, mengenai kolaborasi bidang akademik dan penelitian. Kerja sama ini dilakukan di auditorium Al-Jibra Kampus UMI, Senin, 31 Juli.
Tak hanya itu, LLDIKTI Wilayah 1 Sumatra Utara juga mempercayakan UMI untuk membangun branch marking penjaminan mutu di wilayah mereka.
Rektor UMI, Prof Basri Modding mengatakan sebelumnya dilakukan pembicaraan, kini LLDIKTI Wil 1 Sumatra Utara datang ke UMI membawa 20 pimpinan atau rektor perguruan tinggi di wilayahnya untuk bekerja sama dengan UMI.
Bentuk kerja samanya kata Prof Basri, sesuai Tridarma perguruan tinggi, lalu diimplementasikan di tingkat fakultas masing-masing. Misalnya pertukaran mahasiswa, dosen, membuat jurnal bersama.
“Kerja sama tersebut untuk memajukan masing-masing perguruan tinggi. implementasi memajukan bersama PTS, juga melakukan branch marking lewat penjaminan mutu,” ucapnya.
Kendati demikian, UMI memberi masukan jika yang harus digenjot dulu pada pergueuan tinggi ini yakni mendorong kualitas luarannya. “Semuanya harus berorientasi pada lulusannya,” ucapnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah 1 Sumatra Utara, Prof Saiful Anwar Matondang mengatakan kondisi perguruan tinggi di Sumatera tentu tidak sama dengan yang ada di daerah lain seperti Jawa serta daerah Indonesia Timur dan sekitarnya.
“Nah hal ini yang membuat kami di Wilayah 1 Sumatra Utara mau menggandeng tempat lain, agar lebih banyak mendapatkan perkembangan dan hal-hal yang bisa membuat perguruan tinggi didalamnya bisa lebih maju,” tuturnya.
Maka berdasarkan itu kata Prof Saiful, melihat di KTI ada UMI yang memiliki akreditasi Unggul. Lalu melihat UMI pesat dalam segi hal jurnal, mahasiswa, dosen maupun lulusan dan eksistensi.
“Jujur sebelum mengajukan kerja sama, kami mempelajari dulu UMI lebih dalam. Melihat atau stalking isi webnya serta berita-beritanya. Melihat capaiannya, maka kami tertariklah melakukan benchmarking,” ucapnya.
Sebetulnya salah satu penilaiannya karena melihat UMI adanya capaian akreditasi yang sangat dinamis. Tentu hal ini merupakan pilihan terbaik. Walaupun harus menempuh perjalanan jauh untuk sampai di Makassar untuk melakukan kemitraan dalam kerja sama.
“Kami berharap UMI apa bisa menjembatani dan secara bersama-sama tumbuh lebih baik secara kolektif. Sehingga nanti kerjasama, pemahaman serta informasi yang diperoleh bersama lebih dapat terimplementasi,” ucapnya. (wis/*)