English English Indonesian Indonesian
oleh

Kuliah Umum di UMI, BMKG Kenalkan Sistem InaTEWS: Penginformasi Gempa dan Peringatan Tsunami

FAJAR, MAKASSAR-Potensi Tsunami di Indonesia hampir terjadi setiap tahunnya. Oleh karena itu, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) diajak untuk membahas hal ini dalam Kuliah Umum yang berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat.

Acara tersebut bertajuk “Indonesia Tsunami Early warning system (InaTEWS): Perkembangan, penguatan, dan tantangan ke depan” dan diselenggarakan di Auditorium Al-Jibra UMI pada Rabu, 12 Juli.

Narasumber acara ini adalah Dr. Ir Muhammad Sadly M. Eng, Deputi Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa dan Jaringan komunikasi BMKG. Ia menjelaskan bahwa sebelum inaTEWS dirilis, peringatan dini tsunami sementara mengandalkan US/NOAA Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) dan Japan Meteorological Agency.

Produk utama inaTEWS adalah informasi gempa dan peringatan tsunami yang didistribusikan dalam waktu kurang dari lima menit setelah terjadinya gempa bumi.

“Sejauh ini, dalam penguatan dan pengembangannya, telah terpasang 553 sensor seismograf di dalam inaTEWS hingga tahun 2023,” ungkapnya.

Sadly memberikan contoh ketika gempa terjadi di Aceh pada tahun 2004, sistem pemantauan gempa dan tsunami masih terbatas, dan tidak ada sistem peringatan dini. Hal ini menjadi latar belakang dibuatnya inaTEWS.

“InaTEWS memiliki dua komponen, yaitu struktur dan kultur. BMKG bersama dengan empat kementerian lembaga lainnya terlibat dalam struktur sebagai pembangun dan penyedia komponen tersebut. Mereka harus saling bekerja sama karena saling terkait,” jelasnya.

Oleh karena itu, tidak ada yang boleh diabaikan. Literasi dan pengetahuan tentang informasi gempa dan peringatan tsunami sangat penting bagi perguruan tinggi untuk disebarkan kepada masyarakat sebagai komponen kultur.

Wakil Rektor I Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr. Ir Hanafi Ashad mengatakan bahwa pengetahuan adalah hal yang penting bagi masyarakat dalam meminimalisir risiko bencana. Pengetahuan ini memberikan wawasan mengenai langkah-langkah yang harus diambil.

“Kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang sistem pendeteksi gempa, langkah-langkah yang dilakukan, dan beberapa pengetahuan lainnya,” tambahnya. (wis/*)

News Feed