Oleh: Marsuki
(Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)
Menarik FGD dan Workshop yang dilakukan Bank Sulselbar minggu lalu dengan pemateri ahli dan praktisi Manajemenen Risiko, Jerry Marmen, Ph.D. Dimulai dengan pernyataan pemateri bahwa perubahan adalah suatu keniscayaan.
Hal tersebut sesuai pendapat Heraclitus of Ephesus (c.535-c.475 BC), seorang filosof Romawi yang menegaskan bahwa segala sesuatu di dunia akan selalu berubah secara konstan (Universal flux) sehingga tidak ada yang permanen di dunia ini, kecuali perubahan itu sendiri.Β
Dari perspektif bisnis, George Shinn mengklaim bahwa pertumbuhan bisnis merupakan perubahan yang akan selalu diringi beragam risikonya. Jadi tidak akan ada kemajuan tanpa risiko. Dalam lingkungan dimana perubahan semakin cepat maka risiko akan berlipat ganda sehingga aktivitas bisnis semakin kompleks. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan kemampuan beradaptasi dan kelincahan untuk mengelola perubahan ditengah berbagai risiko yang pasti ada.
Perbankan sebagai satu entitas bisnis akan menghadapi berbagai perubahan beserta ikutan risikonya. Evolusi perkembangan keadaan atau siatuasi yang terus terjadi dapat berujud sebagai dunia VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambigous), yang menggambarkan situasi pada periode pasca perang dingin.
Kemudian berubah menjadi dunia TUNA (Turbulence, Uncertain, Novel, Ambigous), yaitu situasi periode setelah tahun 2016 saat timbulnya krisis keuangan di dunia Barat, sehingga skenario analisis perencanaan menjadi pendekatan penting harus diterapkan.